Dana Pendidikan Perlu Dikelola Sejak Dini

Rista Zwestika Reni CFP®, WMI, WPS, Perencana Keuangan memberikan pandangan serta solusi mengenai investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan anak sehingga jenjang pendidikannya bisa dilalui dengan baik.

GETPOST.ID, Jakarta– Pendidikan merupakan salah satu investasi terpenting bagi masa depan anak. Namun, dengan terus meningkatnya biaya pendidikan setiap tahunnya, orang tua perlu merencanakan keuangan dengan matang sejak dini. Kenaikan dana pendidikan di Indonesia bisa mencapai 10-20 persen pertahun. Beberapa penyebab kenaikan tersebut adalah karena inflasi, keterbatasan dana pemerintah, kualitas pendidikan serta kenaikan biaya operasional.

Rista Zwestika Reni CFP®, WMI, WPS, Perencana Keuangan memberikan pandangan serta solusi mengenai investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan anak sehingga jenjang pendidikannya bisa dilalui dengan baik.

Read More

“Bagaimana caranya untuk mengelola keuangan di tahun ajaran baru dan tentunya juga para orang tua bisa menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik termasuk untuk pendidikan anak-anak. Gaji orang tuanya belum tentu naik tiap bulan atau tiap tahun, dan nggak tahu apakah tahun berikutnya akan betul betul masih bekerja. Apalagi tiap tahun inflasi naik 10-20 persen,” tutur Rista ditemui di IKEA JGC belum lama ini.

Rista juga mengungkapkan fakta bahwa pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Saat memasukkan anak ke sekolah tentu pikirannya panjang hingga bisa sekolahkan sampai Sarjana. “Hari ini orang tuanya kerja, besok belum tentu. Ada 78.000 orang nganggur di luar sana, padahal pada saat kita masukin anak ke sekolah dipikirin kita sebagai orang tua, masa sekolahnya panjang bukan hanya di TK aja PAUD aja tapi kalau bisa sampai S1.  Kebutuhannya pun bukan hanya uang sekolah saja tapi juga ada seragam, transportasi, uang katering. Belum lagi ada les macam-macam,” tutur Rista.

Menurut Rista kebutuhan dan kemampuan tiap orang berbeda sehingga tidak bisa menerapkan jumlah presentase ideal untuk investasi tiap bulannya. “Tiap orang punya target dan tujuan berbeda, jangka waktu dan kemampuan keuangannya juga berbeda. Maka jenis investasinya tiap orang tidak sama. Contoh, apakah investasi yang kita lakukan untuk persiapan anak SMA atau kuliah, karena jangka waktu yang dibutuhkan juga menentukan jenis investasinya,” tutur Rista.

Rista Zwestika Reni CFP®, WMI, WPS, Perencana Keuangan memberikan pandangan serta solusi mengenai investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan anak sehingga jenjang pendidikannya bisa dilalui dengan baik.

Menurut Rista tidak ada patokan resmi berapa persen yang harus disisihkan setiap bulannya untuk investasi dana pendidikan. Semuanya disesuaikan dengan jangka waktu serta target yang akan dicapai. “Misalnya anakku usianya 10 tahun, jadi kita mencari mana investasi yang lebih tepat karena jangka waktu yang panjang untuk sampai kuliah. Kalau saya bilang wajib 20 persen ternyata keuangan kita nggak mampu. Misal kita investasi tiap bulannya 3 juta, dan selama setahun menjadi 36 juta. Maka porsinya dari 3 juta itu kita bikin 15 persen masuk ke dalam tabungan karena kita butuh rasa aman dan tidak tahu kejadian ke depannya. Untuk jenis investasinya bisa mencoba reksadana pasar uang lantaran cenderung aman karena ini perpaduan antara deposito,” ucapnya. Rista menekankan mengambil jangka waktu deposito di 3 atau 6 bulan.

Lebih lanjut Rista menekankan jika kondisi keuangan sedang berantakan jangan selalu punya mindset di kepala, tenang nanti ada rezeki, tenang nanti ada bonus. “Bukan begitu mindsetnya. Kunci keuangan itu adalah pertama besarkan pendapatan atau kedua kurangin pengeluaran, kalau pengeluaran sudah tidak bisa dikurangi mau nggak mau kuncinya adalah tambah pendapatan,” katanya. “Jadi kalau bisa mindsetnya adalah kalau memang ada kebutuhan usahakan dulu cari tambahan pemasukan sebelum kita membelinya,” ujar Trista yang menyarankan jangan berhutang untuk memulai bisnis, kecuali jika bisnis tersebut sudah berjalan dan butuh dana untuk dikembangkan,

Related posts