GETPOST.ID, Jakarta – Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menggelar sarasehan Pencak Silat Nasional 2024 dengan tema “Menimbang Tradisi Pencak Silat Pasca-Diakui UNESCO”.
Acara ini digelar di Padepokan Pencak Silat -Taman Mini, Jakarta Timur, akhir pekan lalu (25/8), sekaligus pengukuhan PP-KPSTI.
H Eddie M Nalapraya (Bapak Pencak silat Dunia) berpesan, pencak silat harus dikelola dengan baik dan benar agar terus mendunia.
“Pencak silat sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda (WBTB), jika tidak dikelola dengan baik, UNESCO dapat mencabut itu, semoga dengan ada KPSTI, pencak silat tradisi Indonesia, menjadi semakin baik lagi,” ujar H Eddie Nalapraya.
Pada 2019 di sidang ke-14 Intergovernmental Commitee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, UNESCO menetapkan pencak silat masuk ke UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Artinya, UNESCO resmi menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.
Dulu silat dibilang olahraga kampungan, Namun sekarang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia, pungkas Eddie.
Itje Chodijah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, mengatakan perlunya aksi lanjutan setelah pencak silat menerima penghargaan UNESCO.
“Jadi sekarang ini tugas kita adalah bagaimana menjawab kepercayaan yang diberikan UNESCO, semoga saja dengan ada KPSTI ke depannya pencak silat dapat semakin kuat, dan KPSTI akan berkontribusi besar dalam upaya pelestarian pencak silat,” ucap Itje.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan mengatakan, pemerintah berencana mengintegrasikan pencak silat ke dalam pendidikan karakter, seperti kegiatan ekstrakurikuler atau festival kompetisi. Semuanya dilakukan sebagai bagian upaya pelestarian pencak silat.
“Pelestarian kan paling efektif, kalau diaktifkan dalam bentuk kegiatan. Semoga saja dengan terbentuk KPSTI, kelak menjadi rumah bagi para pegiat pencak silat di Indonesia,” jelas Restu.
Apa Kata Astrabi
Yusron Syarif, Ketua Umum Asosiasi Silat Tradisi Betawi (Astrabi), menambahkan KPSTI menjadi angin segar bagi perguruan dan insan pencak silat tradisi. Sebab, meski sudah ditetapkan sebagai WBTB Dunia oleh UNESCO, silat masih terpinggirkan dalam upaya pemberdayaan dan pengembangannya.
“Astrabi berharap KPSTI menjadi jembatan antara insan silat tradisional dengan pihak-pihak lain, terutama pemerintah, sehingga negara dan pemangku kepentingan lainnya benar-benar hadir dalam pelestarian dan pengembangan silat tradisi,” ujar Yusron.
Di akhir acara, Ketua Umum KPSTI Nur Ali menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dalam sarasehan tahun ini.
“KPSTI siap memberikan kontribusinya dalam upaya melestarikan seni beladiri pencak silat, khususnya silat tradisi,” ucapnya.