GETPOST.ID, Jakarta – Perguruan Silat Cingkrik Si Pitung Rawa Belong meresmikan cabang baru di Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah, Jatiwaringin, Bekasi, kemarin (8/2).
Cabang baru itu bernama Silat Cingkrik Rawa Belong Cabang Pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah.
Peresmian cabang ini dihadiri oleh Prof H Dailami Firdaus, Pimpinan Pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah. Didampingi oleh H Bahtiar, Pimpinan Silat Cingkring Si Pitung Rawa Belong; Abdul Manaf, Guru Silat Cingkrik Sanggar Si Pitung Rawa Belong, dan para undangan di Aula Yatama Komplek Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah.
Prof H Dailami Firdaus alias Bang Dai menyambut gembira atas peresmian Perguruan Silat Cingkrik Rawa Belong Cabang Pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah. Ini upaya pelestarian seni-budaya Betawi, yakni silat cingkrik Rawa Belong.
“Belajar silat untuk jaga diri penting bagi para santri. Sebagai generasi penerus, mereka harus mengisi dengan kegiatan positif sekaligus melestarikan silat tradisi Betawi,” kata Bang Dai, dikutip dari kanal YouTube-nya.
Menurutnya, sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, para santri akan latihan silat cingkrik Rawa Belong dua kali dalam satu pekan. Latihan ini akan membantu para santri, selain jago mengaji, juga jago silat.
“Kegiatan belajar silat cingkrik Rawa Belong ini dengan kami seriuskan, karena di Kampus Universitas Islam As-Syafiiyah ada Pusat Studi Betawi,” ujarnya.
Kegiatan Ekskul di Pesantren dan Sekolah
Sementara H Bahtiar, Pimpinan Sanggar Silat Cingkring Si Pitung Rawa Belong, menambahkan kegiatan ekstrakurikuler silat cingkrik ini dapat bermanfaat bagi kesehatan para santri di Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah.
“Sanggar Silat Cingkring Si Pitung Rawa Belong menyiapkan dua orang sebagai pelatih, semoga ini merupakan investasi di dunia dan akherat bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Dia berharap, peresmian kegiatan ekstrakulikuler silat cingkrik Rawa Belong di Pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah bisa menular dan diikuti oleh pesantren dan sekolah lain di DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Harapan kami, gubernur dan wakil gubernur terpilih makin respons terhadap kegiatan pelestarian dan pemajuan budaya Betawi. Supaya budaya Betawi, silat tradisi cingkrik, mampu menjadi tuan rumah di tanah sendiri, seperti menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah,” pungkas H Bahtiar Pitung.