GETPOST.ID, Jakarta – Permintaan alat pencitraan medis berpresisi tinggi di Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian nomor satu secara global dengan hampir 18 juta jiwa setiap tahun.
Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi, menyumbang lebih 19% dari total kematian nasional. Karena itu, deteksi dini dan pencitraan akurat menjadi kunci meningkatkan efektivitas pengobatan dan menurunkan angka kematian.
Menjawab tantangan tersebut, RS Pantai Indah Kapuk (RSPIK) mengambil langkah visioner, menjadi rumah sakit pertama di Asia yang mengadopsi NAEOTOM Alpha.Pro — CT scan photon-counting. Pencapaian ini mencerminkan komitmen RS PIK berinovasi secara berkelanjutan, memperkuat diagnostik presisi, dan menetapkan standar baru di kawasan Asia.
Apa sih kelebihannya?
Teknologi photon-counting CT Scan pada NAEOTOM Alpha.Pro memperkenalkan pendekatan baru dalam deteksi sinar-X dengan mengonversi langsung foton menjadi sinyal digital. Alhasil, punya resolusi spasial lebih tinggi, karakterisasi jaringan lebih detail, serta dosis radiasi lebih rendah dibandingkan CT scan konvensional.
Bagi tenaga medis, kehadiran alat ini memberikan lompatan signifikan dalam ketepatan diagnosis. Dalam kasus stroke, sistem ini menampilkan citra ultra-tinggi dengan kontras lebih tajam, membantu mendeteksi perubahan dini, dan mempercepat intervensi saat setiap detik berarti. Dalam kardiologi, teknologi ini memperjelas visualisasi pembuluh darah koroner, meminimalkan distorsi di sekitar stent (ring jantung), dan menghadirkan citra sumbatan lebih akurat untuk pengambilan keputusan klinis lebih percaya diri.
Sementara pada onkologi dan bidang spesialisasi lainnya, kemampuan kuantisasi dan pencitraan spektral NAEOTOM Alpha.Pro mendukung deteksi kelainan organ tubuh secara lebih tajam dan perencanaan terapi lebih personal.
“Peluncuran NAEOTOM Alpha.Pro di RS Pantai Indah Kapuk menandai langkah penting pengembangan precision medicine atau pengobatan presisi di Indonesia. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami menghadirkan inovasi teknologi yang berfokus pada pasien — delivering faster, smarter, and more personalized diagnostics,” kata Alfred Fahringer, Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia, saat dijumpai di RSPIK, kemarin.
Dr Silvanus Chakra Puspita, MARS, Direktur Utama RS Pantai Indah Kapuk, menyampaikan kami percaya inovasi bukan sekadar soal teknologi, tapi tentang bagaimana teknologi mengubah perjalanan pasien menjadi lebih manusiawi, aman, dan efektif.
“Dengan menghadirkan NAEOTOM Alpha.Pro — the first in Asia, kami menegaskan peran kami sebagai rumah sakit yang adaptive, forward-thinking, and globally connected. Kami memandang teknologi bukan sebagai tren, tapi tanggung jawab moral untuk memberikan perawatan terbaik bersama tim medis yang kami miliki. This is more than innovation — it’s our commitment to redefine precision, elevate patient care, and shape the future of healthcare in Indonesia,” katanya.
Bersama Siemens Healthineers, implementasi NAEOTOM Alpha.Pro diharapkan membuka akses masyarakat Indonesia terhadap teknologi kesehatan kelas dunia, sekaligus membawa pelayanan medis nasional menuju masa depan yang lebih presisi, berfokus pada pasien, dan berbasis teknologi.


