Bursa Transfer Profesional Otomotif Indonesia Kembali Panas di Akhir Tahun

Hari terakhir Harold Donnel sebagai 4W Marketing and Business Strategy Director PT Suzuki Indomobil Sales, Jumat (10/10/2025).

GETPOST.ID, Jakarta – Bursa transfer atau ‘naturalisasi’ pemain bukan hanya ada di timnas senior sepak bola Indonesia. Di industri otomotif nasional juga begitu. Meski tidak sama persis, miriplah.

Bandul bursa transfer profesional di industri otomotif kembali bergerak liar, setelah Harold Donnel Tampubolon mengumumkan resign dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Oktober 2025.

Read More

Pria bergelar MBA dari Sekolah Bisnis ITB ini adalah 4W Marketing and Business Strategy Director SIS.

Hari Jumat pekan lalu, 10 Oktober 2025, merupakan hari terakhir Harold di Suzuki Indonesia. Setelah 14 tahun berkarir di SIS, Harold pamit kepada pimpinan dan teman seperjuangan di Suzuki, sebelum menghabiskan cuti hingga akhir bulan ini dan memulai karir baru di perusahaan otomotif anyar.

Pada Getpost.id, Harold belum bersedia menyebutkan tempatnya berlabuh.

“Nanti dikabari ke mananya om,” ujar Harold yang bekerja di Suzuki sejak Januari 2011.

Penulis semula menduga Harold akan berlabuh ke PT Hyundai Motors Indonesia. Sebab sejak Agustus lalu, ada desas-desus Hyundai Indonesia bakal punya Chief Marketing Officer (CMO) baru, menggantikan Budi Nur Mukmin yang menjabat sejak Desember 2023.

Namun, dugaan itu keliru. Harold bukan ke Hyundai Indonesia. Apalagi Hyundai Indonesia telah memiliki CMO baru. Namanya Faraz Shamsi yang tinggal di London, Inggris.

Penulis sempat ngobrol dengan Faraz yang berasal dari Pakistan di Jakarta International Stadium, pekan lalu. Kesan pertama orangnya cukup ramah.

“Faraz tidak asing dengan pasar Indonesia, karena lama bekerja di perusahaa non-otomotif di Jakarta,” ujar seorang pejabat Hyundai Indonesia.

Lepas debut global di GIIAS 2025.
Lantas ke mana Harold berlabuh?

Dugaan penulis, sekali lagi dugaan, Harold akan berlabuh ke perusahaan otomotif asal China. Ini masuk akal, karena pemain baru di pasar otomotif Indonesia saat ini sebagian besar asal China, selain VinFast asal Vietnam.

Merek baru di Indonesia adalah LEPAS, debut global di GIIAS 2025 dan bagian Chery Group. Menyusul Changan juga dari China.

Perusahaan otomotif China memang banyak ekspansi ke Indonesia dalam dua tahun terakhir, yang diiinisiasi Wuling pada 2017.

Dalam tempo hanya tiga tahun, pasar otomotif Indonesia sudah sesak dengan pemain baru asal Negeri Tirai Bambu ini. Sebut saja BYD, BAIC, Chery, Denza, GAC Aion, GWM, Geely, Jetour, Jaecoo, MG, Neta, dan XPeng, selain pemain lama: Wuling dan DFSK.

Para pemain baru asal China ini tentu membutuhkan profesional yang berpengalaman di pasar otomotif Indonesia. Tak heran, mereka membuka kesempatan lowongan kerja dan menawarkan iming-iming gaji tinggi kepada para profesional terutama yang lama bekerja di perusahaan otomotif Jepang atau pernah juga bekerja di perusahaan otomotif China.

Contohnya, Pramita Sari. General Manager Marketing and Communications Mazda Indonesia ini memutuskan pindah ke PT BYD Motor Indonesia pada April 2025, sebagai Head of Marketing.

Contoh yang paling baru adalah Constantinus Herlijoso. Per Juli 2025, dia berlabuh ke Geely sebagai Direktur Sales and Channel Director PT Geely Auto Indonesia. Sebelumnya Herlijoso memimpin PT Inchcape Indomobil Energi Baru atau GWM Indonesia. Contoh lain, Hari Arifianto yang pindah ke XPeng Indonesia, setelah putus sebagai Direktur Marketing GWM Indonesia.

Maka itu, penulis menduga Harold akan bergabung ke perusahaan otomotif asal China pada awal bulan depan (November). Entah itu Wuling atau Lepas?

Ya, LEPAS, merek otomotif baru milik Chery Group, kami mendengar juga sedang mencari leader.

Penulis menduga LEPAS akan punya leader pada akhir bulan ini.

Apalagi penulis mendapat kabar seorang profesional lama di industri otomotif memutuskan kembali ke perusahaan otomotif, setelah sekian lama menjadi leader di perusahaan gadget.

“Ini proyek terakhir saya di sini. Saya kembali ke otomotif om mulai bulan depan,” bisiknya kepada penulis, yang setengah terkejut, pada suatu senja di Jakarta.

(Bersambung)

Related posts