Dikembangkan dari komunitas yang penuh semangat dan tentunya performa yang tak terbantahkan, SHAI 001 bukan sekadar sepatu, tapi kanvas cerita yang dikembangkan oleh Shai Gilgeous-Alexander. Sebagai Creative Director Converse Basketball, Shai membentuk siluet ini dengan gaya dan selera desainnya sendiri. Sepatu ini mencerminkan sisi atletik sekaligus kreatifnya, merefleksikan gerakan dan gaya hidupnya di lapangan maupun di kehidupan sehari-hari. Setiap jahitan punya makna, setiap detail bersifat personal. Dari desain yang artistik hingga performa yang maksimal, SHAI 001 adalah representasi nyata dari visi kreatif Shai.
Siluet yang diperkenalkan pertama kali saat NBA Playoffs 2025 ini akan hadir pada Oktober ini dengan tiga warna, masing-masing memiliki cerita personal dan terinspirasi dari orang-orang penting dalam hidup Shai. CHARM BLACK, HAIL CLAY, dan MASI BLUE menghadirkan cerita personal dan menampilkan mindset Shai: bermain dengan tujuan, hidup dengan penuh tekad. Ketiga warna ini menunjukkan bagaimana Shai menggabungkan performa dan ekspresi diri, mulai dari pemikiran, gaya, hingga strategi bermain.
CHARM BLACK
Terinspirasi dari ibunda Shai, Charmaine, CHARM BLACK hadir sebagai tribut pada warna favoritnya dan aura elegan yang ia miliki. Warna ini memancarkan energi Charmaine dan Shai, sekaligus mencerminkan ketajaman insting yang Shai bawa ke lapangan. Tenang, elegan, dan penuh karakter—itulah CHARM BLACK, persis seperti Shai di lapangan.

HAIL CLAY
Terinspirasi dari warna mata Hailey, istri Shai, serta energi tenang yang ia bawa ke dalam kehidupan Shai. Warna ini menggambarkan cinta, dukungan, dan kekuatan permainan Shai. Dengan tampilan halus, nada lembut, dan detail yang presisi, HAIL CLAY mencerminkan filosofi Shai dalam bermain basket maupun menjalani hidup.
MASI BLUE
Warna ini membawa nuansa dingin dan tenang yang dibagi Shai dan Thomasi. Warna ini mencerminkan cara Shai tetap fokus dan tenang di lapangan, bahkan di tengah tekanan. Terinspirasi dari Hamilton, Ontario, MASI BLUE juga memancarkan dinginnya musim dingin yang keras sekaligus kehangatan ikatan persaudaraan mereka.