GETPOST.ID, Jakarta– Makin banyaknya brand fashion syar’i di Indonesia, Taza muncul dengan konsep berbeda yakni berkiblat ke abaya bergaya Eropa. Taza menawarkan harmonisasi koleksi yang memadukan prinsip busana syar’i dengan perpaduan bahan eco-friendly, inovatif, sehingga menarik perhatian pelanggan baru di London, Inggris.
Tahun ini, Taza mengambil langkah strategis dengan menorehkan jejaknya di London Muslim Shopping Festival (LMSF) 2025. Melalui koleksi terbarunya, The Unfeigned, Taza tidak hanya merayakan keindahan busana syar’i, tetapi juga menghadirkan sebuah manifestasi dari visinya yang ingin membawa modest fashion Indonesia ke kancah internasional.
Ashila Ramadhani, Founder Taza mengungkapkan bahwa menjejakkan kaki di London Muslim Shopping Festival 2025 adalah keputusan besar dan sebuah turning point untuk membawa brand ini ke panggung yang lebih luas. “Jujur, awalnya ada banyak keraguan. Aku pikir mungkin di London sudah banyak material seperti yang kami gunakan. Tapi ternyata, koleksi terbaru kami, The Unfeigned, justru mendapat sambutan positif! Banyak yang bilang bahan Taza terasa berbeda, unik, dan belum pernah mereka temukan di tempat lain.”
Mengusung identitas yang kuat dan material premium, Taza berhasil menarik perhatian pasar global. “Pasarnya ada, kelasnya ada, dan yang lebih membanggakan, selera mereka pun sejalan dengan visi kami. Ini membuktikan bahwa fashion syar’i bisa mendunia, dan Taza siap menjadi bagian dari perjalanan itu,” lanjut Shila ditemui di Taza Exclusive Gathering: Unveiling The Unfeigned Collection, From Ayah to London, di Bale Nusa, Pakubowono Jakarta Selatan, Jumat (28/02/2025).
From Ayah to London
Peran sang ayah dalam membidani lahirnya Taza terbilang besar. Dalam prosesnya, sang ayah banyak memberikan saran dan masukkan bahkan mendukung ketika Shila ingin membawa Taza pameran di London. Tapi sayangnya, sang ayah wafat ketika Taza belum lagi dikenal banyak orang. Shila membuat tribute dengan tema From Ayah to London dengan koleksi The Unfeigned.
“Tadinya udah ada tema yang lain, dan dari proses pendaftaran sampai lolos kurasi selalu cerita ke ayah. Ayah excited banget, qadarullah ayah pergi dan aku ambil tema sekarang ini sebagai last tribute untuk ayah. Konsep London ini untuk ayah, aku bawa ayah ke sana, membawa spirit dan nilai-nilai yang ayah tanamkan,” ujar Shila sambil menyeka air matanya. Nilai-nilai yang beliau tanamkan tentang ketulusan, kerja keras, dan keberanian untuk melangkah tertuang jelas dalam setiap desain dikoleksi ini.
Koleksi The Unfeigned terdiri dari 18 model, termasuk 1 edisi spesial dan eksklusif yang masing-masing dirancang untuk menghadirkan harmoni antara elegansi, kenyamanan, dan makna. Koleksi ini akan resmi dibuka dalam tiga kali pemesanan pada tanggal 5, 10, dan 15 Maret 2025. Lebih dari sekadar rangkaian busana, The Unfeigned menjadi simbol perjalanan Taza sekaligus bentuk apresiasi terhadap dukungan dan nilai-nilai yang diwariskan oleh almarhum Ayah.
“Ke London bukan cuma branding tapi lebih kepada long term value untuk dakwah itu sendiri. Tapi melihat marketnya bagus, membuat Taza semangat untuk ke pasar Internasional,” kata Sheila yang sangat bersyukur Taza di usia 1 tahun sudah bisa go internasional.
- 10 Tahun, MUFFEST 2025 Mengusung Tema Connecting In Style
- Koleksi Madre dari Kursien Karzai, Konsisten dengan Motif Nusantara
- SPOTLIGHT Indonesia 2024, Destinasi Global untuk Busana Ready to Wear
- The Flying Cloth, Perjalanan 25 Tahun Merdi Sihombing Menghidupkan Warisan Budaya Indonesia

Asal Mula Munculnya Taza
Taza diambil dari nama salah satu kota di Maroko dimana Shila menyukai kota itu, yang mempunyai arti kesegaran dan awal yang baru. Pada awal 2024 Shila mulai menutup aurat secara syar’i dan mulai mencari abaya dengan gayanya. Mengingat dirinya ada masalah dengan keringat dan kulitnya, Shila mencari baju muslim yang bahannya bisa menyerap keringat. Dia melihat di pasaran baju muslim didominasi oleh bahan yang tidak menyerap keringat dan dengan model yang sama. Titik awalnya, dia mulai melihat dan mencari inspirasi di Instagram dan Pinterest, lalu matanya tertuju pada abaya yang dipakai wanita Asia Barat dan Eropa Timur dengan bahan yang adem.
Lalu dia mulai memesan abaya tersebut dari Rusia dan ternyata tidak open market sampai ke luar negara. Akhirnya Shila memesan dari temannya yang ke Rusia dan ketika abaya itu sampai di tangannya, dia surprise karena bahan dan modelnya sangat bagus sesuai keinginannya. “Daripada beli terus kenapa aku nggak bikin sendiri. Apalagi pasarnya belum ada mengingat Rusia tidak menjual hingga ke luar negara mereka,” cerita Shila.
Yang membuatnya makin semangat saat pertama kali ikut pameran di Bazaar Halal Kulture, produk dengan harga tertinggi (Rp1.599.000) justru menjadi yang pertama habis dalam 2 jam. Hal ini membuktikan bahwa market modest fashion kini semakin mengapresiasi produk premium dengan desain yang unik dan material berkualitas tinggi.
Untuk koleksi The Unfeigned ini dikisaran harga mulai dari Rp700 ribu sampai Rp1,6 juta. Ke depannya Taza akan membuat kerudung dan baju untuk anak-anak.


