GETPOST.ID, Jakarta-Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Barat mengawali aktivitas bulan dana 2022 pada hari ini, Jumat (1/7) . Bulan Dana PMI Jakarta Barat 2022 dilaksanakan, setelah pengukuhkan Panitia Bulan Dana PMI DKI Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan di Balai Agung Balai Kota, kemarin (30/6).
Bulan dana di seantero wilayah DKI Jakarta bakal berlangsung selama 3 bulan penuh hingga 30 September mendatang.
Ketua PMI Jakarta Barat Beky Mardani menjelaskan, pihaknya menargetkan bulan dana tahun ini bisa meraih Rp 6,6 miliar. Untuk itu, dia mengundang partisipasi dan peran serta masyarakat dalam menyukseskan bulan dana tahun ini. Sebab dana yang akan diperoleh ini akan dimanfaatkan untuk membiayai aksi-aksi kemanusiaan PMI di wilayah kota Jakarta Barat.
Wilayah Kota Jakarta Barat dikenal cukup rawan bencana khas perkotaan, seperti kebakaran dan banjir. Sejumlah kecamatan, terutama yang memiliki tingkat kepadatan penduduk sangat tinggi, bahkan mendapat julukan tak sedap lantaran menjadi daerah langganan kebakaran dan banjir. Jumlah kasusnya mencapai puluhan kali saban tahun.
Meski selama pandemi jumlah bencana agak berkurang, PMI Kota Jakarta Barat terus bergerak. Selain melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh wilayah kota, PMI Jakbar juga membuka layanan kesehatan (termasuk layanan vaksinasi), mendistribusikan masker dan vitamin, serta membagikan paket bantuan sosial bagi warga yang membutuhkan.
Donor darah yang menjadi tugas utama PMI, sempat mengalami penurunan pemasukan kantong darah kala puncak pandemi pada awal hingga pertengahan 2021. Namun, sejak pertengahan tahun lalu hingga saat ini, pemasukan kantong darah terus meningkat, bahkan sempat melampaui pencapaian seperti sebelum pandemi. Ini berkat strategi “jemput bola” dan kolaborasi antara PMI dan para pemangku kepentingan di wilayah Jakarta Barat.
“Kami berharap, ke depan dengan dukungan semua lapisan masyarakat, kiprah PMI Kota Jakarta Barat dalam melayani masyarakat bakal lebih baik lagi, secara kualitas maupun kuantitas, serta dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Beky.
Namun Beky juga menggarisbawahi pesan Gubernur Anies Baswedan, bahwa penggunaan kupon bulan dana dan sarana donasi lain hendaknya dilakukan secara sukarela. Jangan sekali terkesan memaksa. Gubernur Anies juga berpesan, laporan atas pelaksanaan pengumpulan dana nantinya dilakukan dengan menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi, sehingga kepercayaan masyarakat kepada PMI ikut meningkat.