Penyebab Industri Aset Kripto Memasuki Masa Kontraksi

NFT

GETPOST.ID, Jakarta– Pasar kripto mengalami fase yang sulit ketika terjadi penurunan nilai Bitcoin dan banyak altcoin terkemuka. Harga aset kripto Bitcoin telah turun 70% dari harga tertinggi sepanjang masa di $69.044 menjadi sekitar $ 20.348 pada saat artikel ini ditulis.

Aset kripto lainnya pun juga mengalami nasib yang sama, dengan Ethereum turun lebih dari
75%, TRON turun 76%, dan SOL dan AVAX keduanya turun hingga 88%. Sementara itu, nilai
kapitalisasi market kripto sempat anjok $ 1 triliun.

Dalam siaran pers 15 Juni 2022, VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein, mengatakan industri aset kripto global kini memasuki kontraksi yang mereka labeli dengan istilah “crypto winter.” Kekacauan
makroekonomi dan geopolitik saat ini sebagai katalis untuk masalah tersebut.

“Sentimen pasar kripto global kini memasuki masa yang tertekan ditandai dengan ketakutan
yang ekstrem, dan gejolak ekonomi global baru-baru ini menambah perubahan secara
menyeluruh di industri. Investor harus melakukan penyesuaian dengan kondisi market untuk
tetap mendapatkan profit dalam jangka pendek maupun panjang,” kata Adytia.

Baca:
Survey: 52 Persen Investor Asia Miliki Aset Digital

Di tengah kondisi suku bunga yang tinggi, banyak investor yang ragu untuk masuk ke investasi
aset berisiko seperti kripto. Bahkan tidak sedikit investor yang menjual aset kripto mereka
dengan kerugian. Jadi apa tindakan terbaik yang harus diambil oleh investor kripto?

Strategi Tepat untuk Investasi Kripto di Tengah Tren Bear Market

Menurut Adytia, hal yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa apa yang disebut “crypto
winter” bukanlah akhir dari segalanya. Kabar baiknya adalah, setidaknya secara historis, musim
dingin kripto selalu diikuti oleh kenaikan kuat yang membuat Bitcoin dan berbagai proyek altcoin
mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa.

“Bagi investor, hal terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah mencoba dan menilai situasi
secara objektif. Terlalu mudah untuk membuat keputusan berdasarkan emosi ketika nilai
portofolio hancur sangat tidak bijak. Mengelola emosi selama bear market terjadi tidaklah
mudah. Oleh karena itu, harus tetap tenang dan mengingat kembali tujuan investasi di kripto
sejak awal,” jelasnya.

Ketika bear market, pergerakan aset kripto cenderung sulit diprediksi. Banyak investor setuju
bahwa jalan terbaik ke depan adalah dengan mengadopsi strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
dan Buy The Dip di mana membeli sejumlah aset kripto di saat pasar mengalami koreksi
bearish yang signifikan.

Read More

“Strategi ini sendiri dapat menjadi peluang yang menguntungkan, ketika market kembali bull
run. Sampai saat ini, DCA telah terbukti bisa meningkatkan nilai investasi dalam perdagangan
kripto, jika melihat historis sacara market bearish beberapa waktu lalu,” ucap Adytia.

Lebih lanjut, strategi short selling saat harga aset kripto turun bisa diterapkan. Short positioning
ini akan menguntungkan saat nilai aset tertentu mengalami penurunan. “Namun, perlu diingat
pelajari dahulu teknis short selling, karena dibutuhkan prediksi yang tepat atas pergerakan
harga kripto.”

Saat bear market dan aktivitas transaksi menurun, investor bisa memanfaatkan waktu tersebut
untuk melakukan riset. Pelajari kembali berbagai jenis aset kripto yang saat ini tersedia di
market atau mencari lebih banyak strategi investasi untuk mengurangi risiko kerugian di masa
mendatang. “Jadi, pastikan investor lakukan analisis mengapa harga turun, dan gali lebih dalam alasannya.
Dan tidak lupa untuk melakukan diversifikasi investasi di berbagai aset kripto, jangan fokus
pada jenis-jenis kripto tertentu saja,” pungkas Adytia.

Related posts