GETPOST.ID, Jakarta- Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak diminati masyarakat. Selain keanekaragaman tradisi dan budaya, Indonesia memiliki kekayaan herbal yang bisa dijadikan terapi/obat atau jejamuan juga pelayanan kesehatan tradisional.
Salah satu upaya pelayanan kesehatan tradisional adalah wellness tourism yang berpotensi untuk pengembangan wisata kesehatan. Menurut data yang dirilis situs-situs primary traveler seperti Yovada, Queen of Retreats, dan Book of Yoga Retreats pada 2018, disebutkan bahwa pasar wellness tourism di Indonesia mampu meraup sebanyak US$44 juta (setara Rp626 miliar) lantaran memiliki spot wellness yang dibutuhkan turis mancanegara. Dan para turis bule ini menghabiskan uang untuk sekali perawatan rata-rata US$1500-1600. Ini tentu potensi yang menggiurkan.
“Jadi wellness tourism ini adalah quality tourism dilihat dari length of stay (lamanya tinggal). Karena dalam program diharuskan menginap paling tidak selama seminggu,” kata dr. Andry Edwin Dahlan, seorang Wellness Tourism Expert dalam Live Instagram Asah Kebaikan bertajuk Trend Terkini Wellness Tourism, Sabtu 30 Oktober 2021.
Andry menyebut, wellness tourism mulai jadi tren pada akhir 2020 di masyarakat, yakni, mereka tidak hanya ingin hidup enak melainkan juga dying well atau meninggal dalam kondisi berkualitas. “Jadi, kita nggak harus sakit-sakitan menderita di rumah sakit terus sampai meninggal,” ujarnya.
Kondisi tersebut bukan hal mustahil, bahkan untuk orang yang telah mengalami penyakit tertentu. Bisa dibilang, wellness tourism merupakan konsep orang sehat pergi ke suatu tempat dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatannya, pencegahan penyakit dan rehabilitasi pasca sakit. “Wellness tourism diartikan sebagai aktivitas kesehatan tanpa menggunakan pisau (bedah),” ujar Andry.
Masyarakat mungkin belum terlalu familiar dengan wellness tourism dibandingkan medical tourism. Namun sejatinya, keduanya menginduk pada health tourism. “Bedanya, kalau medical tourism umumnya pergi ke suatu tempat dalam skala nasional maupun internasional dalam upaya kuratif atau pengobatan. Wellness tourism merupakan langkah untuk memperoleh kesehatan secara holistik, sosial maupun konsep spiritualnya,” beber Andry.
Konsep kesehatan holistik tidak lain dari kata well yang diambil dari wellbeing dan ness dari fitness. Wellness Tourism dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tujuan well. “Nah, ini sebenarnya konsep holistik gaya Timur. Oleh karena itu, konsep holistik wellness itu banyak berkembang di negara-negara yang menganut budaya Timur, pengobatan Timur. Sekarang ini, orang banyak trennya meditasi,” ujar Head of Project Indonesia Medical & Health Tourism yang dikembangkan oleh PT Medical Advance Indonesia.
Andry menjabarkan, di Indonesia, wellness tourism dilakukan di alam karena potensi alam Indonesia luar biasa besar. Dia mencontohkan, pemanfaatan hutan untuk wellness tourism telah dikenal di Jepang yaitu Shinrin-Yoku(forest bathing) sejak, 1982. “Mereka mengemas dalam hutan kecil. Peserta yang ikut tidak boleh melakukan workout (olahraga) keras. Mereka hanya berjalan, melakukan keheningan, merasakan energi tumbuh-tumbuhan masuk ke dalam tubuh ditambah gerakan olah napas,” tutur Andry. Terapi ini mempu mengurangi stres dan berdampak pada peningkatan hidup yang sejahtera.
Dia menambahkan, dari beberapa riset kedokteran menyatakan bahwa wellness tourism mampu meningkatkan metabolisme tubuh karena adanya keterlibatan plant energy (energi tumbuh-tumbuhan). Beberapa manfaat yang bisa dipetik, yaitu tekanan darah menurun, kadar gula darah menurun, tubuh terisi penuh energi dan recharging energy. “Nah, itu ada beberapa risetnya,” ujar dokter yang menekuni wellness tourism 5 tahun yang lalu.
Andry menekankan, wellness tourism ada bukti ilmiahnya. Hal ini yang telah dilakukannya beberapa tahun belakangan, Andry menggabungkan wisata alam/geowisata dan melakukan program wellness. “Orang-orang dapat rechange energy dengan melakukan wellness tourism. Dan beberapa peserta yang kita tanya setelah itu, efektifitas kerjanya meningkat. Itu tujuannya ke sana,” terangnya.
Alia