Seadanya Kita, Drama Malaysia yang Berani Angkat Kisah Cinta di Luar Batasan Konvensional

Drama Malaysia

GETPOST.ID, Kuala Lumpur– Dalam hidup, ada kisah cinta yang indah, ada pula yang penuh luka. Tapi bagaimana jika cinta itu hadir justru di saat semua orang menilai kita, meragukan kita, bahkan menolak kita? Inilah yang dihadirkan oleh Seadanya Kita, sebuah drama Malaysia di Viu yang tidak hanya menceritakan percintaan, tapi juga keberanian seorang wanita untuk mencintai sekaligus dicintai, walaupun dunia tidak selalu berpihak padanya.

Jejak Masa Lalu yang Sulit Dilupakan 

Setiap orang punya masa lalu. Ada yang manis, ada yang pahit, dan ada yang ingin dihapus dari ingatan. Bagi Alani (Emma Maembong), tokoh utama dalam drama ini, masa lalu merupakan luka yang tidak kunjung sembuh. Bayangkan, suami yang dulu ia percaya sepenuh hati, justru menusuk dari belakang dengan cara paling menyakitkan, yakni berselingkuh dengan adik angkatnya sendiri. Luka itu dalam dan nyaris mematikan jiwanya.

Read More

Lalu ketika hidupnya mulai tenang sebagai seorang ibu tunggal, masa lalu itu datang lagi. Farouq (Shahz Jaszle), mantan suaminya, muncul dengan tuntutan untuk mengasuh anak mereka bersama. Kehadirannya tidak hanya berkaitan dengan hak asuh, tetapi juga menjadi simbol pengkhianatan yang masuk lagi ke dalam hidup Alani. Apakah Alani akan membuka lagi pintu untuk orang yang pernah menghancurkan hatinya?

Inilah dilema yang akan membuat penonton berkaca. Karena pada dasarnya, semua orang pernah berhadapan dengan masa lalu yang tiba-tiba datang mengetuk, memaksa kita untuk menatapnya, walaupun hati ingin menolak. Apakah lebih baik memaafkan atau tetap menjaga jarak demi melindungi hati sendiri? Drama ini tidak memberikan jawaban sederhana, melainkan menggiring kita untuk ikut merasakan pahitnya pilihan yang Alani hadapi.

Kekuatan Seorang Ibu Tunggal 

Walaupun hidup tidak memberinya kemewahan, Alani tetap berdiri tegar sebagai seorang ibu tunggal. Ia membesarkan putranya, Iqi, dengan penuh cinta, meskipun sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Drama ini memperlihatkan realitas yang jarang disentuh layar kaca, yaitu bagaimana seorang single mother tidak hanya harus bekerja keras demi anaknya, tapi juga menghadapi stigma sosial yang lebih menyakitkan daripada kenyataan hidup itu sendiri.

Di sinilah keindahan kisah Alani. Ia rapuh, ia pernah jatuh, ia menangis, tetapi ia selalu bangkit. Alani bukan sosok sempurna, melainkan ibu yang berjalan dengan luka namun tetap berusaha tersenyum demi anaknya. Itulah yang membuat penonton bisa merasa bahwa Alani seperti kita, seperti ibu kita, atau seperti sahabat kita.

Melalui Alani, kita diingatkan bahwa ibu tunggal bukanlah sosok yang harus dikasihani, melainkan pejuang kehidupan. Mereka membawa luka yang tidak terlihat, namun tetap melangkah dengan kepala tegak demi anak-anaknya. Penonton yang menyaksikan perjalanan Alani akan menemukan rasa hormat kepada para perempuan tangguh yang hidupnya sering dipenuhi pengorbanan.

Ketika Usia Bukan Lagi Batasan Cinta 

Cinta sering hadir tanpa memandang waktu, dan bagi Alani, cinta datang lewat Kerol (Mierul Aiman), seorang penyanyi rock muda yang penuh semangat. Kehadirannya bagai udara segar di tengah sesak yang dialami Alani. Hubungan mereka mungkin dianggap tabu oleh sebagian orang karena usia Alani lebih tua dari Kerol. Namun, justru di situlah daya tariknya. Seadanya Kita menunjukkan bahwa cinta tidak selalu mengikuti jalur aman dan kadang cinta tumbuh di tempat yang paling tidak disangka.

Kerol bukan pengganti Farouq, bukan juga sekadar pelarian. Ia hadir dengan ketulusan yang sederhana, menemani, mendengarkan, dan membuat Alani serta putranya merasa berharga. Kedekatannya dengan Alani dan Iqi memperlihatkan sisi cinta yang sederhana namun kuat, yaitu rasa nyaman yang tumbuh dari kebersamaan. Dari sinilah penonton bisa melihat bahwa cinta tidak peduli pada angka usia, tetapi pada cara seseorang membuat kita merasa dihargai. Bukankah itu yang sebenarnya kita cari dalam cinta?

Hubungan Alani dan Kerol mengajarkan bahwa cinta sejati berkaitan dengan keberanian melawan pandangan dunia. Tidak semua orang akan setuju, tetapi kebahagiaan kita tidak lahir dari penilaian orang lain.

Related posts