GETPOST.ID, Jakarta- Indonesia sedang menghadapi peningkatan kasus HIV yang semakin mengkhawatirkan. Data nasional menunjukkan lonjakan signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, Indonesia kini berada di peringkat ke-9 dunia dengan jumlah kasus HIV terbanyak. Lebih dari 564.000 penduduk Indonesia saat ini hidup dengan HIV, dan sebagian besar kasus terjadi akibat aktivitas seksual tanpa pengaman.
UNAIDS juga melaporkan bahwa Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan pertumbuhan epidemi HIV tercepat di Asia-Pasifik. Kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) juga mengalami kenaikan yang signifikan. Data terbaru Kemenkes RI menunjukkan bahwa laporan IMS meningkat lebih dari 21%, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada Generasi Z (usia 15–24 tahun).
Klamidia dan gonore menjadi infeksi yang paling umum dilaporkan, dan banyak dikaitkan dengan hubungan seksual tanpa kondom. Sementara itu, WHO memperkirakan bahwa lebih dari 70% IMS tidak menunjukkan gejala,
sehingga banyak yang secara tidak sadar menularkan infeksi kepada pasangannya.
Angka-angka ini menunjukkan tantangan besar bagi kesehatan masyarakat: siapapun dapat terkena IMS (Infeksi Menular Seksual) & HIV—tanpa memandang usia, gender, etnis, status, atau latar belakang. Karena itu, pencegahan dini dan penggunaan kondom secara konsisten menjadi langkah yang sangat penting.
Tema Hari AIDS Sedunia tahun ini, “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response,” mencerminkan tantangan global dalam mempertahankan upaya pencegahan HIV. Perubahan pendanaan internasional dan penyesuaian struktural di sejumlah program HIV global telah menimbulkan ketidakpastian bagi negara-negara yang selama ini mengandalkan dukungan jangka panjang.
- Yayasan Kanker Indonesia Luncurkan Kartu KAMPIUN untuk Penyintas
- Apa itu Trombosit? Bagaimana jika jumlahnya Berlebihan? Waspadalah
- Rakornas YKI 2025 Libatkan 47 Cabang di Indonesia dan 165 Peserta
Di tengah kondisi ini, DKT INDONESIA memperkuat perannya sebagai pemimpin sektor swasta untuk memastikan bahwa upaya pencegahan tetap berjalan—terutama dengan menjaga akses masyarakat terhadap alat kesehatan esensial seperti kondom. Komitmen distribusi ke masyarakat menjadi langkah proaktif untuk membantu mengisi celah dalam upaya pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual) & HIV di Indonesia.
Sebanyak 153.000 Kondom telah disalurkan untuk Indonesia
Sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 dan untuk memperkuat pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual) & HIV nasional, DKT INDONESIA mendistribusikan lebih dari 153.000 kondom kepada berbagai institusi, organisasi kesehatan, dan kelompok komunitas di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan bersama sejumlah mitra, termasuk berbagai institusi kesehatan, organisasi masyarakat sipil, NGO, serta komunitas akar rumput. Kolaborasi ini memastikan pesan edukasi dan sumber daya pencegahan menjangkau lebih banyak wilayah dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.
dr. Thesa Ananda Prima, Medical Advisor DKT Indonesia dan pakar kesehatan seksual reproduksi, menekankan pentingnya pencegahan sejak dini: “Tren meningkatnya kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) & HIV di Indonesia menunjukkan bahwa pencegahan dan edukasi harus berjalan beriringan. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena gejala sering tidak muncul. Karena itu, penggunaan kondom sangatlah penting. Kondom adalah satu-satunya alat kesehatan yang terbukti dapat melindungi dari HIV dan sebagian besar IMS (Infeksi Menular Seksual). Menggunakannya setiap kali berhubungan seksual adalah cara paling sederhana dan efektif untuk melindungi diri dan pasangan.”
Cara Termudah Melindungi Diri Anda
● Pahami risiko IMS (Infeksi Menular Seksual) & HIV
● Hindari hubungan seksual tanpa pengaman
● Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual
● Lakukan tes secara berkala



