GETPOST.ID, Labuan Bajo– Jenazah yang diduga putri dari pelatih Valencia B, Fernando Martin tiba di Pelabuhan Karina Labuan Bajo, Senin (29/12/2025) pagi. Korban sudah dibungkus kantong jenazah milik Basarnas. Tim SAR gabungan tampak menggotong jenazah tersebut ke ambulans yang sudah standby di pelabuhan. Sementara itu, dari jarak sekitar 10 meter, sang ibu, Andrea Ortuno berteriak histeris sambil berlari menuju ambulans.
Seorang keluarganya yang dari Spanyol ikut menemani istri pelatih Valencia menuju ambulans. Momen itu menjadi perhatian banyak orang yang berada di Pelabuhan Marina Labuan Bajo. Dari video yang tersebar di Tiktok, terlihat Andrea berteriak sambil berusaha membuka kantong jenazah yang berada di dalam ambulan. Sambil mengenakan sarung tangan, dia berusaha membuka kantong jenazah. Ketika telah terbuka di bagian kepala dan mengetahui kalau itu putrinya, Andrea berteriak histeris sambil memanggil nama anaknya, “Erlia…Erlia…” teriaknya sambil menangis.
Dikutip dari Kompas.com, korban ditemukan sekitar pukul 06.15 Wita, di Perairan Pulau Serai, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) oleh nelayan setempat. Kemudian jenazah itu dibawa menuju Selat Pulau Cincin untuk diamankan dan meneruskan informasi kepada Tim SAR gabungan. Usai mendapatkan informasi tersebut, pada pukul 06.20 Wita, pihak kepolisian bersama Tim SAR gabungan menuju Selat Pulau Cincin dan langsung mengevakuasi jenazah itu menuju Labuan Bajo.
Kabarnya info jenazah ditemukan dari seorang warga yang melihat jenazah terapung yang ditemukan di Perairan Pulau Serai oleh nelayan setempat saat melaut di sekitar perairan tersebut. Petugas kemudian mengevakuasi jenazah perempuan tersebut ke Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo
“Satu jenazah baru itu ditemukan di Perairan Pulau Serai oleh nelayan setempat saat melaut di sekitar perairan tersebut. Petugas kemudian mengevakuasi jenazah perempuan tersebut ke Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo,” tutur Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang
Sebelumnya diberitakan, KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam pada Jumat (26/12/2025) malam. Nahas, sekitar 30 menit perjalanan atau pada pukul 20.30 Wita, kapal mengalami mati mesin di tengah laut hingga akhirnya tenggelam diterjang gelombang. Saat ini, operasi SAR terus diperkuat dengan kedatangan Kapal KN SAR Puntadewa 250 untuk menyisir area sekitar lokasi kejadian guna mencari kemungkinan korban lain yang belum ditemukan



