Cosmobeauté Indonesia 2025 Fokus ke Sustainability, Perusahaan Ini Menawarkan Kemasan Produk Recycle untuk Kosmetik

Hendro Jokmo Sutrisno dari Master Label

GETPOST.ID, Tangerang– Cosmobeauté Indonesia 2025  masih fokus ke program berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah Master Label yang tengah concern kepada masalah botol recycle yang sangat berguna untuk produk kosmetik saat ini.

Hendro Joko Sutrisno dari Master Label mengakui di Indonesia masih sulit untuk menerapkan daur ulang lantaran terbentur masalah biaya. Kesulitan utama dalam menerapkan daur ulang plastik untuk kemasan produk kosmetik adalah biaya yang jauh lebih tinggi, seringkali lebih dari 40% dibandingkan menggunakan plastik virgin (baru).

Read More

Meskipun banyak konsumen menghargai keberlanjutan, sensitivitas harga seringkali lebih dominan. Mereka mungkin tidak bersedia membayar 40% lebih mahal untuk produk yang sama, hanya karena kemasannya lebih ramah lingkungan.

“Market di Indonesia tidak semudah itu untuk terima sustainability. Tapi suatu saat nanti jika gerakan ini menjadi gerakan global, komoditi makin banyak otomatis harga akan turun,” kata Hendro usai memberikan seminar di Supply Chain Academy, Cosmobeauté Indonesia 2025 ICE BSD, Kamis (09/10/25).

Hendro optimis gerakan daur ulang ini akan terus meningkat mengingat Gen Z lebih menunjukkan tingkat kesadaran dan kepedulian  terhadap isu lingkungan, termasuk daur ulang plastik, dibandingkan generasi sebelumnya. ​Banyak survei dan studi menunjukkan Gen Z sangat tertarik bahkan sudah mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan, seperti gerakan Zero Waste, dengan mengurangi penggunaan plastik dan aktif dalam daur ulang.

“Anak-anak Gen Z sudah lebih concern akan masalah ini, mereka lebih disiplin dalam menerapkan suistainability,” kata Hendro sambil mengatakan kalau perusahaannya menggunakan teknologi bio catalyst dalam menerapkan daur ulang plastik.

“Kami menggunakan teknologi ini yang bisa menyerap 80 persen jika botolnya ditanam, sisanya akan habis seiring waktu. Berbeda jika menggunakan plastik virgin yang hanya 9 persen bisa di daur ulang dan sisanya menjadi sampah menumpuk dan menjadi msalah untuk lingkungan,” kata Hendro sambil mengatakan perusahaanya dalam proses mendapatkan label halal untuk masalah recycle ini.

Lebih dari 500 exhibitor dari 17 negara/wilayah serta 10 paviliun seperti Arab Saudi, China, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jordania, Korea, Malaysia, Pakistan, Prancis, Singapura, Taiwan, Turki dan Thailand, turut serta menampilkan 1,300 produk kecantikan selama tiga hari pameran. Keikutsertaan ribuan produk kecantikan tersebut menjadikan Cosmobeauté Indonesia sebagai pameran terdepan yang sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar strategis dengan daya tarik global melalui partisipasi brand internasional. Cosmobeaute 2025 digelar di Ice BSD hingga Sabtu (11/10/25).

Related posts