GETPOST.ID, Jakarta– Bepergian ke luar negeri makin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Sebagai seorang muslim, menjaga sholat tentu menjadi hal yang utama. Yang perlu diperhatikan adalah jika berkunjung ke negara non muslim di mana tidak mudah untuk mencari tempat untuk sholat. Ini ada beberapa kiat dari Rini Susanti yang dikutip dari grup Backpacker International di Facebook. Rini yang sering bepergian ini berbagi tips dan pengalamannya selama di luar negeri tapi tetap menjalankan ibadah wajib bagi orang muslim, yaitu sholat.
1. Niatkan dan bulatkan tekad, walau bagaimana pun sholat 5 waktu tetap harus dijaga, di mana pun kita berada dan bagaimana pun tantangannya. Ini perlu agar tidak mudah menyerah dan tidak melalaikan apalagi meninggalkan sholat.
2. Yang paling aman dan nyaman, tentu saja sholat di Masjid atau Islamic Centre di suatu kota/ negara. Alamatnya tinggal tanya Mbah Google atau cari di Waze . Namun hati-hati juga, karena Islam adalah minoritas di negara non muslim, kontrol nya tidak ketat dan terkadang belum ada Majlis Ulama Resminya. “Jadi hati-hati memilih Masjid, terkadang ada Masjid untuk aliran Syiah dan Ahmadiyah. Sependek pengalaman kami, masjid yang didirikan dan dikelola oleh Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Turki yang Ahlus Sunnah/ Sunni, lebih aman,” katanya.
3. Pikirkan cara-cara kreatif saat berada di luar hotel agar tetap bisa sholat. Biasanya sholat subuh tentu saja bisa dilakukan di kamar hotel dengan nyaman. Demikian juga sholat maghrib dan Isya, bisa dikerjakan di kamar hotel dan dijamak takhir-kan. Yang menjadi tantangan adalah ketika saatnya sholat dzuhur dan ashar.
Cara mensiasatinya:
a. Cari restoran halal di mana kita bisa menumpang sholat, atau karyawan muslim yang bekerja di restoran tersebut. “Lumayan banyak karyawan yang menyapa dengan Assalamualaikum saat kami membeli sesuatu baik di supermarket atau di restaurant,” kata Rini.
b. Jika tidak ada restoran halal, bermodalkan positive thinking dan senyum ramah yang tulus ke karyawan atau staf di resto atau tempat-tempat atraksi untuk turis agar diizinkan sholat di ruangan tertentu yang jarang dipakai dan tidak mengganggu orang lain. “Ini yang kami lakukan saat di Praha, numpang sholat di ruangan khusus karyawan Subway. Juga di Madurodam Den Haag, Belanda di mana kita numpang sholat di Ruang First Aid/ Emergency yang jarang dipakai tapi bersih dan tertutup rapi,” kata Rini yang sering bepergian bersama suaminya.
c. Fitting room saat berada dalam shopping mall bisa jadi alternatif juga buat tempat sholat, tinggal wudhu di toilet terdekat.
d. Kalau tidak ada juga tempat yang mumpuni, apa boleh buat mencari pojokan yang bersih dan jarang dilalui orang dan gelar sajadah. “Ini kami alami saat di Istana Versailles di Perancis. Juga pas pagi buta di Zürich Airport, Swiss. Alhamdulillah sudah berwudhu dari hotel untuk sholat subuh. Setelah urusan check in dan passport control beres, mulai deh nyari pojokan yang bersih untuk sholat. Walaupun udah nyempil di pojokan, kan tetap kerekam ama CCTV, jadi sempat juga sih Security Officer nya mengawasi kita dan melewati kami beberapa kali saat sholat. Calm down and relax. Dan Alhamdulillah mereka pun membiarkan namun tetap waspada. Ya kita ngerti aja, mereka hanya menjalankan tugas kan. Yang penting gelagat kita nggak mencurigakan dan tetap tenang,” kata Rini.
d. Sholat di kendaraan. Memang tak sempurna, seperti berwudhu dengan cara tayamum dan sholat sambil duduk tanpa menghadap kiblat. “Tapi mau bagaimana lagi. Ini kami alami saat dalam bus dari Zürich menuju Engelberg di Swiss yang memakan waktu 3 jam, saat winter waktu siangnya pendek, jadi jarak antara dua waktu sholat amat berdekatan. Kami juga pernah sholat di dalam tram saat di Budapest karena salah ambil jalur balik ke hotel. Semoga Allah SWT menerima ibadah kami dalam keadaan tak ada pilihan lain seperti ini.,” ucapnya.
.
4. Masalah Wudhu. Nah ini juga ada trik khusus. Saat musim dingin dan suhu bisa mencapai 11 derajat di bawah nol, apalagi di toilet umum yang jarang ada water heaternya, memang perlu nyali agar tetap gagah berani membasuh seluruh anggota wudhu. “Biasanya saya berhenti sebentar utk mengumpulkan keberanian tiap-tiap kali membasuh anggota tubuh untuk wudhu. Itu pun masing-masing hanya sekali, karena dinginnya chill to the bone,”katanya tertawa.
Rini melanjutkan cara wudhu dalam keadaan darurat tanpa harus membuka sepatu dan kaus kaki, cukup menyapukan sedikit air ke sepatu, karena Ibunda Aisyah RA pun pernah melakukan hal yang sama saat berwudhu dan menyapukan khuf (sepatu sandal) Beliau saat berwudhu dan Rasulullah SAW mengizinkan. “Dalilnya ada di dalam kitab Bulughul Maram. Yang jelas, agama Islam itu mudah dan memudahkan, tapi tidak untuk dibuat mudah sesuka hati atau menyalahi syariat,” katanya.
5. Merasa aneh sendiri dan diliatin? Gapapa. Di akhir zaman menjalankan ajaran Islam seperti menggenggam bara api, dan memang tidak mudah. Yang penting tetap ikhtiar sebisa mungkin. Bukan pujian atau hinaan orang lain yang perlu kita pikirkan. The only One we have to please is Allah The Almighty.
5. Selalu memohon pertolongan Allah SWT agar dimudahkan. Karena, bukan kita yang hebat, tapi Allah yang memudahkan urusan kita.
“It’s not about the destination, but who you travel with. Nggak penting ke mana, yang penting dapat mengasah kita menjadi individu yang lebih baik dari kemarin di hadapan Allah SWT, in syaa Allah..” tulis Rini.