Toyota Resmikan Stasiun Pengisian Hidrogen Senilai Rp 35 Miliar

GETPOST.ID, Karawang – Toyota Indonesia meluncurkan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3, kemarin (11/2). Fasilitas HRS ini menelan investasi lebih Rp 35 miliar.

Pengembangan infrastruktur HRS ini contoh nyata kolaborasi Toyota Indonesia, industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan pemangku kepentingan lain. Fasilitas ini dibangun untuk mendukung masuknya Indonesia ke era transisi energi 2030 dan seterusnya.

Read More

Pada acara ini, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) ikonik dari Toyota.

HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan,yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.

“Fasilitas HRS di xEV Center Pabrik 3 TMMIN Karawang, yang berfungsi sebagai pusat advokasi publik untuk teknologi elektrifikasi di Indonesia. Fasilitas ini langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama sumber daya energi terbarukan Indonesia melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih. Ini langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, dalam siaran pers.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda mengatakan Toyota punya inisiatif menuju netralitas karbon melalui beragam solusi teknologi. “Beyond Zero” menandakan komitmen Toyota dalam berbagai strategi sebagai solusi inovatif demi menciptakan masa depan berkelanjutan.

“Dengan semangat Beyond Zero, Toyota melangkah lebih maju mencapai netralitas karbon dengan strategi multi-pathway, seperti menunjukkan Toyota Mirai Generasi 2 untuk mempromosikan
teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Indonesia. Mirai menghasilkan listrik menggunakan hidrogen, dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisinya. Kendaraan ini tidak hanya menawarkan emisi nol, tapi juga keamanan, kenyamanan, jarak tempuh jauh serta kecepatan pengisian sekitar 3 menit saja,” ujar Ueda-san.

Fasilitas pengisian hidrogen di pabrik Toyota Karawang.

Pionir Sumber Daya Manusia dan Ekosistem Hidrogen

Melalui peluncuran infrastruktur HRS, Toyota Indonesia juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia serta mempersiapkan tenaga kerja bersertifikat dalam teknologi hidrogen.

Toyota telah melatih para karyawan dalam teknologi hidrogen, keterampilan teknis, dan kesadaran keselamatan serta memastikan mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis yang memadai.

“Aktivitas people development pengembangan HRS Toyota Indonesia menandai upaya kami sebagai
pioneer pengembangan SDM berkualifikasi, demi menunjang kehadiran ekosistem hidrogen di Indonesia. Hidrogen jembatan penting mencapai clean energy, sehingga SDM mumpuni harus disiapkan sejak dini. Komitmen kami terus memprioritaskan people transformation melalui pengembangan tenaga ahli dan memperkuat R&D khususnya mempersiapkan pengembangan kurikulum hidrogen dan learning tools, akan terus dikuatkan sebagai fondasi utama memasuki era transisi energi,” ujar Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN.

Nandi Julyanto menambahkan, melalui teknologi multipathway, Toyota Indonesia implementasikan semua jenis teknologi kendaraan sesuai prinsip kami “No one Left Behind.”  Artinya, semua jenis teknologi berkontribusi pengurangan emisi karbon, sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal, akan berdampak positif terhadap industri otomotif hingga rantai pasoknya, yang menaungi lebih 300.000 SDM (industri padat karya).

“Memastikan tidak ada yang tertinggal dari teknologi otomotif masa depan,” ujar Nandi.

Perlu diketahui, Hidrogen sebagai pembawa energi dan energi transisi masa depan, adalah elemen paling ringan dan melimpah di alam semesta. Hidrogen memiliki potensi besar untuk menyimpan dan mengangkut energi di berbagai sektor, termasuk penyimpanan energi, transportasi, proses industri, dan pembangkit listrik.

Dengan mengintegrasikan hidrogen sebagai teknologi rendah karbon, Indonesia dapat mengurangi emisi secara signifikan dan mempercepat transisi ke energi bersih untuk mencapai target iklim global. Selain itu, hidrogen bisa disimpan dan didistribusikan (transportable), sehingga berguna untuk berbagai sektor.

 

Related posts