Prabowo Instruksikan Efisiensi yang Berujung PHK, Tiba-tiba Deddy Corbuzier Dilantik jadi Stafsus Menhan

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.

GETPOST.ID, Jakarta– Rakyat Indonesia menjerit. Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan efisiensi anggaran melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Kebijakan ini memicu perdebatan sengit terkait potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di berbagai sektor di Indonesia.

Efisiensi anggaran pemerintah di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya PHK massal, dan ini sudah terjadi. Realitanya beberapa instansi telah melakukan PHK, terutama pada karyawan kontrak dan tenaga lepas.

Read More

Rakyat Indonesia menjerit di media sosial dan menjadi trending di X, bahkan banyak rakyat  yang meninggalkan komentar di Instagram Presiden Indonesia ke-8 itu sambil memohon untuk mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi anggaran.

Seperti postingan Prabowo di Instagram kemarin, Senin (10/02/2025) saat meninjau program makan siang Gratis di salaha satu SD di kawasan Bogor. “Hari ini, saya kembali meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, kali ini di SDN 1 dan SDN 2 Kedung Jaya, Bogor, Jawa Barat. Melihat antusiasme anak-anak saat menerima dan menikmati makanan bergizi di sekolah adalah kebahagiaan tersendiri. Senyum dan keceriaan mereka mencerminkan harapan besar bagi masa depan Indonesia. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang, mendukung tumbuh kembang anak-anak secara optimal, serta membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” tulis Prabowo di caption.

Rakyat Indonesiapun berkomentar dengan program tersebut yang sudah dinilai banyak menimbulkan kerugian bagi rakyat karena tidak tepat sasaran.

“Banyak PHK demi 1 program ini,” kata akun Den***

“Pak tau ga, di minggu ini kemungkinan akan semakin banyak pegawai honorer di Kementerian PU yang dirumahkan karena Wamen sudah memberikan arahan untuk merumahkan pegawai honorer sebab dari kebijakan efesiensi yang Bapak buat. Bapak tau ga dari banyaknya pegawai honorer yang dirumahkan itu ada tulang punggung keluarga dan kepala keluarga yang mesti menghidupi keluarganya dan sekarang bingung bagaimana memenuhi kebutuhan keluarganya dan bingung untuk mencari tempat pekerjaan baru dimana. Pak DEMI ALLAH saya menuntut Bapak atas kebijakan yang Bapak buat dan saya mendoakan Bapak untuk bisa mempertanggungjawabkan kebijkan yang sudah menyusahkan banyak orang ini di akhirat nanti,” kata akun @nur***

Sama halnya di X banyak netizen yang berkomentar mengenai kebijakan Prabowo yang tidak pro rakyat, apalagi ketika mengetahui Deddy Corbuzier dilantik menjadi staf khusus Menhan (11/02/25).

Deddy Corbuzier Dilantik jadi Stafsus Menhan

“Efisiensi asal-asalan, buktinya Stafsus menhan yang terbaru dilantik. Entah apa urgensinya? Apa kriterianya? Apa ini bukan pemborosan anggaran?” kata akun @Na***

“Di saat sebagian rakyat biasa yang kebetulan bekerja di TVRI dan RRI harus menerima kenyataan pahit DIRUMAHKAN, justru Deddy Corbuzier sang Letkol Tituer diangkat jadi Stafus Menhan, miris bener,” kata akun @Ai***

“Rezim Prabowo lakukan penghematau atau efisiensi, dampaknya banyak karyawan atau rakyat kecil yang kena PHK. Lalu disaat yang sama rezim Prabowo terus angkat buzzernya jadi pejabat baru, yang terbaru Deddy Corbuzier. Prabowo lakukan penghematan demi rakyat, itu omongkosong, cuma omon-omon, tipu-tipu,” tulis akun @An***

“Daripada ngegaji Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad dan segudang stafsus gak guna lain, mending anggarannya dipake benahin sistem pemantauan bencana, naikin kesejahteraan guru sama dosen, atau benerin akses jalan di daerah. Dah dongo banget ini yang jalanin negara,” kata akun @Fi***

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *