Perang Tarif Dimulai Amerika Serikat, Produsen Otomotif Asia Terancam

GETPOST.ID, Jakarta – Saham produsen otomotif asal Jepang dan Korea Selatan termasuk para pemasoknya, menandai turunnya bursa saham Asia pada Senin (3/2). Ini akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengenakan beamasuk 25 persen bagi produk-produk impor asal Meksiko dan Kanada, serta 10 persen bagi produk asal China.

Kebijakan darurat Presiden Trump yang baru dilantik Januari 2025 akan berlaku pada Selasa (4/2).

Dikutip dari reuters.com, saham Toyota, pabrikan otomotif terbesar di dunia, turun lebih dari 5 persen. Begitu juga dengan Nissan, sedangkan Honda mengalami  penurunan saham lebih tinggi: 7 persen.

Produsen mobil merupakan sektor industri yang paling terpukul akibat kebijakan beamasuk baru tersebut. Sebab banyak produsen mobil Jepang dan Korea Selatan, serta pemasok mereka, memiliki pabrik di Meksiko. Mereka juga sejak lama menjual mobil yang diproduksi di Meksiko ke Amerika Serikat.

Nissan misalnya, punya dua pabrik di Meksiko yang memproduksi model Sentra, Versa, dan Kicks untuk pasar Amerika Serikat. Volumenya mencapai 300 ribu unit per tahun. Sedangkan Honda mengekspor sekitar 80 persen produksinya di Meksiko ke Amerika Serikat.

Saham pabrikan asal Korea, Kia Motors, yang juga punya pabrik di Meksiko, dilaporkan juga turun mendekati 7 persen.

Saham perusahaan produsen baterai mobil listril dan komponennya, yang punya rencana membangun pabrik di Kanada untuk memasok ke GM dan Ford, juga turun sekitar 8 persen. Mereka adalah Posco Future M dan EcoPro BM, yang berasal dari Korea Selatan.

Perang tarif pun tak terelakkan sejak Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat!