Peristiwa Isra Miraj: Makna Spiritual dan Filosofis

GETPOST.ID, Jakarta – Salah satu peristiwa terbesar yang terjadi pada 27 Rajab adalah peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Kenapa dibilang salah satu peristiwa terbesar? karena saat Isra dan Mi’raj, Allah SWT membawa Rasulullah Muhammadmelalui perjalanan di malam hari (أسرى) dari Mekkah ke Masjidil Aqsha, Palestina dengan mengendarai buraq, sebuah kendaraan khusus yang disediakan Allah untuk membawa dan menemani Rasululah didampingi malaikat Jibril.

Read More

Hanya dalam sekejap mata, beliau tiba di Palestina, sesuatu yang dianggap aneh oleh masyarakat Quraisy ketika itu. Kerena, menurut mereka, perjalanan tersebut memerlukan waktu cukup lama, mungkin beberapa hari atau bulan, bila menggunakan kendaraan unta terbaik.

Mendengar cerita Nabi pada 27 Rajab di malam hari pergi ke Masjidil Aqsha, masyarakat Quraisy semakin mengejek dan memperolok Nabi Muhammad.  Terlebih, cerita Rasulullah, beliau ditemani malaikat Jibril untuk segera menghadap Allah di Sidratil Muntaha, (معراج) batas tempat Nabi Muhammad SAW bisa bertemu dengan cahaya-Nya.

Masyarakat kian tidak percaya. Maka masyarakat kafir Mekkah semakin mengejek dan menghina Nabi dan para pengikutnya. Hampir sebagian besar masyarakat kota Mekkah sangat tidak percaya cerita Nabi Muhammad tersebut. Tapi, ketika berita perjalanan Isra Mi’raj tersebut diceritakan kepada sahabat Nabi bernama Abu Bakr, ia langsung percaya seratus persen, tanpa menolak isi cerita tersebut. Karena itu, Nabi Muhammad saw memberikan gelar al-Shiddiieq kepada Abu Bakr. Sejak saat itulah Abu Bakr bernama Abu Bakr al-Shiddieq.

Isra Mi’raj: Perjalanan Spiritual Muhammad SAW

Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Peristiwa ini merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit ke-7 dan kembali ke Mekkah.

Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang mengalami kesulitan dan tekanan dari kaum Quraisy di Mekkah. Allah SWT kemudian memutuskan mengangkat Nabi Muhammad dalam perjalanan spiritual  luar biasa.

Perjalanan Isra dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berada di Masjidil Haram. Malaikat Jibril AS kemudian datang dan membawa Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Di sana, Nabi Muhammad bertemu dengan para nabi lainnya, seperti Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW naik ke langit ke-7, ditemani malaikat Jibril AS. Di setiap langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya dan melihat keajaiban-keajaiban Allah SWT. Di langit ke-7, Nabi Muhammad bertemu Allah SWT dan menerima perintah: melaksanakan salat 5 waktu.

Masjidil Aqsha di Palestina (foto: istimewa).

Pesan dan Makna Isra Mi’raj

Peristiwa Isra Mi’raj memiliki pesan dan makna sangat penting bagi umat Islam. Peristiwa ini menunjukkan Allah SWT memiliki kekuasaan yang tak terbatas dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang terpercaya. Peristiwa ini juga menekankan pentingnya salat 5 waktu dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Peristiwa Isra Mi’raj memiliki kaitan sangat erat dengan perintah salat dalam Islam. Berikut beberapa fakta tentang kaitan antara Isra Mi’raj dan perintah salat:

Perintah Salat dalam Peristiwa Isra Mi’raj

1. Perintah salat 5 waktu: Selama peristiwa Isra Mi’raj, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk melaksanakan salat 5 waktu, yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
2. Pengalaman Spiritual: Peristiwa Isra Mi’raj merupakan pengalaman spiritual sangat dalam bagi Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa ini, beliau dapat melihat keajaiban-keajaiban Allah SWT dan bertemu dengan para nabi lainnya.
3. Koneksi dengan Allah SWT: Perintah salat dalam peristiwa Isra Mi’raj menunjukkan koneksi sangat dekat antara Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Salat merupakan salah satu cara mempertahankan koneksi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Perintah Salat dalam Islam

1. Kewajiban Umat Islam: Perintah salat dalam peristiwa Isra Mi’raj menunjukkan bahwa salat merupakan kewajiban bagi umat Islam.
2. Pengembangan Spiritualitas: Salat merupakan salah satu cara untuk mengembangkan spiritualitas dan kesadaran dalam kehidupan.
3. Koneksi dengan Allah SWT: Salat merupakan salah satu cara untuk mempertahankan koneksi dengan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Masjid Nabawi, Madinah

Makna Spiritual dan Filosofis Isra Mi’raj

Berikut beberapa pesan yang dapat dipetik dari perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW:

Pesan Spiritual Isra Mi’raj

Terdapat pesan dan makna spiritual dan filosofis peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan Rasulullah pada 27 Rajab dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratul Muntaha.

1. Kekuatan Iman: Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan kekuatan iman Nabi Muhammad SAW dan pentingnya iman dalam menghadapi tantangan hidup.
2. Koneksi dengan Allah SWT: Perjalanan ini menunjukkan koneksi sangat dekat antara Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT, serta pentingnya mempertahankan koneksi ini dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengembangan Spiritualitas: Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan pentingnya pengembangan spiritualitas dan kesadaran dalam kehidupan.

Makna dan Pesan Filosofis

Hakikat Alam Semesta. Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan hakikat alam semesta yang sangat luas dan kompleks, serta pentingnya memahami hakikat ini dalam kehidupan. Koneksi antara mikrokosmos dan makrokosmos, perjalanan ini menunjukkan koneksi sangat erat antara mikrokosmos (diri manusia) dan makrokosmos (alam semesta).

Pengintegrasian Ilmu dan Spiritualitas. Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan pentingnya pengintegrasian ilmu dan spiritualitas dalam kehidupan.

Kesabaran dan Ketabahan. Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan kesabaran dan ketabahan Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan hidup.

Kepatuhan terhadap Allah SWT. Perjalanan ini menunjukkan kepatuhan Nabi Muhammad terhadap Allah SWT dan pentingnya mempertahankan kepatuhan ini dalam kehidupan.

Pengorbanan dan Kesediaan. Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan pengorbanan dan kesediaan Nabi Muhammad saw untuk menjalankan misi Allah SWT.

Oleh karena itu, umat Islam seluruh dunia selalu memperingati peristiwa Isra Mi’raj oleh Rasulullah untuk mengenang perjalanan Isra Mi’raj dan perintah Allah SWT untuk melaksanakan salat wajib lima waktu. Insya Allah bermanfaat.

Penulis: Murodi al-Batawi

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *