Hati-hati Jika Umrah, Ini Tipe Scammer di Mekkah dan Madinah

ilustrasi

GETPOST.ID, Mekkah– Scam atau penipuan sering kita dengar banyak terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia, Perancis atau Inggris.

Tak banyak yang menyangka jika 2 tahan haram yaitu Mekkah dan Madinah menjadi target bagi para penipu untuk menguras uang para jemaah yang sedang melakukan ibadah umrah atau haji.

Read More

Ali Elfarisi salah satu anggota di grup Facebook Backpacker Internasional membagi pengalamannya menghadapi penipu di Mekkah dan Madinah. ini dimaksudkan untuk menghindari penipuan bagi jemaah yang akan melakukan ibadah umrah atau haji.

Berikut ini beberapa contoh aksi para scammer di tanah haram :

1. Mafia hajar aswad, yaitu grup-grup kecil terdiri dari 4 sampe 5 orang yang menawarkan kepada jamaah untuk mencium Hajar Aswad. Buat orang awam yang pertama kali umrah, tawaran seperti ini dianggap sebagai bantuan malaikat untuknya, lalu dengan senang hati mengiyakan.

Setelah selesai mencium Hajar Aswad, baru menyadari jika sudah ditipu karena diminta uang jasa sebesar 500-1000 riyal. “Yang bikin malu, para mafia ini banyak yang warga Indonesia, dan dari aksen saat bicara, dengan mudah kita bisa mengenal daerah asal mereka,” katanya.

2. Scammer Jabal Rahmah. Akan ada penipu yang menawarkan mengambil foto jamaah saat di atas Jabal Rahmah, lalu setelah selesai akan minta uang bayaran yang tidak masuk akal.

3. Scammer tahallul. Mereka beraksi di Bukit Marwa, tempat berakhirnya Sa’i dan tahapan akhir rangkaian ibadah umroh. Modusnya menawarkan memotong rambut jamaah sambil memegang gunting lalu minta uang.

4. Scammer sopir taxi. Jangan pernah naik taxi gelap sebelum deal harga, kalau tidak bisa repot, mereka bisa palak tarif dobel atau triple.

5. Scammer begger. Mereka beraksi dimana mana, Madinah, Mekkah atau tempat lain. Modus mereka mudah dikenali. Pertanyaan awal mereka biasanya, “brother/sister, can you speak english?” Setelah itu mereka akan cerita panjang lebar yang ujungnya minta uang.

“Yang terakhir ini saya paling sering ngalami sendiri. Seperti tadi malam selesai sholat isya saya dan istri sedang duduk duduk santai di halaman masjidil haram. Datang dua orang, pria brewokan berwajah pastho dan cewek dengan wajah arab, mereka masih berpakaian ihram. Setelah salam, kalimat pembuka mereka khas banget. “can you speak english?”

Sambil senyum saya jawab “in shaa Allah, kya hua?”

Menurut Elfarisi keduanya mulai bercerita kalau kehilangan dompet dan membutuhkan uang untuk makan.

Lantaran sudah 17 tahun bekerja dengan orang-orang dari banyak negara Asia, Arab, Eropa dan Afrika, Alfarisi  sudah hafal untuk membedakan orang berasal dari negara mana saat mereka berbicara. Alhasil kedua penipu itu pergi dengan wajah kesal karena aksinya gagal.

 

Related posts