GETPOST.ID, Jakarta – Komunitas Toyota Carbon Fighter akan membuat petisi online lagi menyusul kebijakan pemerintah memberikan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen mobil hybrid. Kebijakan ini efektif mulai Januari 2025.
Founder Toyota Carbon Fighter (TCF) Deny Kristianto mengatakan, petisi online ini dilakukan sebagai upaya mengajak konsumen dan komunitas otomotif di Tanah Airmeningkatkan adopsi mobil hybrid demi mewujudkan cita-cita Net Zero Emission (NZE) tanpa harus menunggu 2060. Maka itu, TCF akan terus berupaya kepada pemerintah untuk mendapat insetif lebih besar dari 3 persen.
“Intinya, TCF akan berjuang lebih keras pada tahun depan/2025 bersama komunitas otomotif di Indonesia utamanya AXIC dengan membuat petisi online. Kami berharap diskon pajak mobil hybrid lebih besar dari 3 persen menjadi 5-7 persen,” kata Deny pada Getpost.id, kemarin.
Menurutnya, bila pajaknya lebih murah, pasar mobil hybrid tentu akan lebih bergairah. Bila volume mobil hybrid bertumbuh, kontribusinya menekan emisi karbon semakin besar dan signifikan. Artinya, Mobil hybrid (HEV) punya peran penting di era kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
“Harapan kami kebijakan pemerintah harus berpihak pada masyarakat. Sebab kami sebagai salah satu bagian masyarakat, ikut mendukung dan menyukseskan kebijakan dengan menerapkan karbon netral sehari-hari, seperti hemat air, hemat listrik, mengurangi sampah plastik dan memilah sampah anorganik, menggunakan energi terbarukan, dan menggunakan mobil listrik atau hybrid,” pungkas Devall.
Toyota Indonesia merupakan pabrikan yang paling banyak memasarkan mobil hybrid. Total ada 22 model xEV termasuk merek Lexus. Untuk merek Toyota saja ada 8 model, yakni Corolla Altis 1.8, Camry 2.5, Prius 1.8, Yaris Cross 1.5S, Kijang Innova Zenix, Alphard, Vellfire, dan Corolla Cross. Model hybrid Toyota yang paling laris adalah Kijang Innova Zenix.
