Mengapa Kita Perlu Hati-hati terhadap Instruksi Presiden Prabowo Soal Maung Jadi Mobil Dinas Kabinet Merah Putih (Bagian 1)

Mobil kepresidenan MV3 Garuda Limousine produksi PT Pindad.

GETPOST.ID, Jakarta – Prabowo Subianto bikin gebrakan di pekan kedua sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Setelah menggembleng ala militer para anggota Kabinet Merah Putih (KMP) di Magelang, Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada para anggota KMP menggunakan mobil Maung MV3 sebagai mobil dinas. Tidak lagi menggunakan mobil merek asing, apalagi diproduksi di luar negeri pula.

Read More

Dalam tahapan ini, kita patut menduga maksud Presiden Prabowo adalah meningkatkan utilisasi Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, produsen mobil khusus Maung MV3.

PT Pindad pula yang memproduksi Maung MV3 Garuda Limousine yang dipakai Presiden Prabowo dari kompleks parlemen Senayan ke Istana Merdeka, usai membacakan sumpah sebagai Presiden ke-8 RI.

PT Pindad adalah badan usaha milik negara (BUMN) di bawah Kementerian Pertahanan RI, yang pernah dipimpin Prabowo masa kabinet Presiden Jokowi 2019-2024.

Mamun, mengapa instruksi Presiden Prabowo soal Maung ini demikian cepat?

Bila ditelisik ke belakang, terutama saat masa kampanye pemilihan presiden lalu, Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari Koalisi Indonrsia Maju pernah mengungkapkan rencananya membangun dan memproduksi mobil nasional. Bahkan ini salah satu program kerjanya bila terpilih sebagai presiden.

Ide besarnya adalah membangun nation building, Indonesia sebagai menjadi negara maju dan makmur.

“Kami ingin Indonesia memproduksi dan punya mobil buatan sendiri, oleh anak-anak Indonesia. Strategi ini bagian dari nation buiding, Indoneia menuju negara makmur,” kata Prabowo dengan nada tegas di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia INDEF di Jakarta (Merdeka.com, 8/11/2023).

Hal senada diungkapkan kembali saat berkampanye pada 19 November 2023.

Bahkan lebih tegas: “Saya sudah menyatakan kalau kami diberi mandat, maka Indonesia akan punya mobil buatan Indonesia sendiri, motor buatan Indonesia sendiri, semua barang-barang industri buatan anak-anak Indonesia,” kata Prabowo (Merdeka.com, 19/11/2023).

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.

Sebagai Menteri Pertahanan kala itu, Prabowo mengaku memerintahkan PT Pindad membuat mobil jip. Namanya Maung 4×4. Mobil serbaguna buatan Pindad ini punya komponen lokal (TKDN) hingga 73 persen dari 133 perusahaan seperti perusahaan jok, kabel, dan lain-lain.

Menurut Prabowo, harga jual Maung belum ekonomis secara bisnis sehingga sulit bersaing. Dia mencontohkan, ada jip buatan negara lain harganya US$ 20 ribu, sedangkan Maung  US$ 59 ribu –lebih mahal 3 kali lipat. Namun, untuk mendorong nation building, Prabowo sebagai Menhan RI, memilih meneken kontrak pembelian Maung seharga US$ 60.000 per unit, meski lebih mahal dari sisi efisiensi dan perhitungan bisnis.

“Bersama tim, kami membuat strategi transformasi bangsa. Kami tidak mau business as usual, memperbaiki ini dan itu, tidak zaman lagi kita bicara reformasi dan pembangunan. Kami ingin bicara transformasi, menjadikan Indonesia sebagai negara produsen bahan-bahan modern, bukan produsen bahan mentah,” kata Prabowo (19/11/2023).

Bahkan, lanjut Prabowo, tahun depan (maksudnya 2024) kami akan bikin pabrik mesin, pertama di Indonesia sehingga konten lokal Maung naik jadi 90 persen dari 73 persen.

Pertanyaannya, tepatkah instruksi Presiden Prabowo saat ini? Saat Kabinet Merah Putih baru berjalan kurang dari dua pekan? Apakah prioritas saat ini?

Bila memperhatikan kasus mobil Esemka yang kini tidak jelas nasibnya, meski di-endorse Presiden Jokowi, instruksi penggunaan Maung MV3 sebagai mobil dinas sejatinya mesti dipersiapkan secara matang dan cermat.

Dalam era globalisasi ekonomi, melansir produk otomotif tidaklah mudah dari sisi investasi (modal) dan riset-pengembangan (R&D). Apalagi mendorong mobil kebutuhan khusus seperti Maung menjadi mobil penumpang harian bagi pejabat tinggi negara.

Kegagalan kita di mobil Esemka, mobnas Timor, dan segala proyek mobil nasional sejak era Presiden Soekarno, merupakan pengalaman berharga bagi tim Presiden Prabowo, sebelum merealisasikan Maung kembali menjadi proyek mobil nasional jilid kesekian….

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *