GETPOST.ID, Tangerang- Desainer Hendri Budiman ikut mewarnai gelaran Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo 2024) di ICE BSD City sejak 26-29 September 2024. Hendri yang memiliki ciri khas dengan karya-karya batiknya yang berbeda yakni didominasi dengan motif geometris.
“Saya memang dari dulu suka motif geometris dan polkadot. Ini awalnya dari pelanggan ibu-ibu yang pengen batik gantian pakai sama anaknya, mereka gak suka motif batik yang pada umumnya. Jadi awalnya saya buat batik polkadot pinggirnya parang, dan sekarang ini pengembangannya saja,” kata Hendri Budiman ditemui di ICE BSD City, Sabtu (28/09/2024) sambil memperlihatkan koleksinya yang beragam.
Sudah lebih dari 10 tahun Hendri berkecimpung di dunia fashion dan menekuni sekolah fashion lalu mencoba memenuhi permintaan pelanggan by order. Lalu Hendri pindah ke Yogyakarta dan bergabung dengan IFC (Indonesia Fashion Chamber) Chapter Yogyakarta pada 2017. Kemudia Hendri mulai memproduksi ready to wear dengan desain sendiri yang menggunakan batik warna alam.
“Selama ini orang berfikir batik itu motif seperti parang atau batik kraton. Padahal batik itu prosesnya, bukan motif. Dicelup canting, lalu menggunakan malam. Jadi motif apa aja bisa,” ujar Hendri yang memiliki toko offline di Sarinah Thamrin dan Lotte Avenue Kuningan Jakarta.
Dengan kreatif, motif polkadot berwarna hitam putih dikombinasikan dengan motif batik parang, truntum, kawung hingga sekarjagad. Ukuran polkadot pun sengaja dipilih yang sedang agar bisa menyatu dengan motif batik yang digunakan.
- MUFFEST+ 2024 Road to IN2MF Resmi Dibuka hingga 11 Agustus, Menawarkan banyak Kebaruan
- Sungkar Bersaudara, Inara Rusli hingga Ivan Gunawan Ramaikan MUFFEST+ 2024
- Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 Digelar di Kuala Lumpur
”Rancangan saya termasuk kategori abstrak namun ada unsur klasiknya pada isiannya. Ini juga menjawab selera pasar yang kini lebih menyukai motif-motif kontemporer dan bosan dengan motif-motif klasik,” paparnya.
Kain rancangannya inipun disulap menjadi busana ready to wear dengan potongan-potongan yang menarik. Polkadot-batik inipun muncul dalam balutan sarung, dress, rok, celana, atasan hingga outer yang menginspirasi penggunanya untuk padu padankan busananya.
Pada rancangannya kali ini, Hendri kerap menggunakan kain sutra ATBM Garut, sutra satin impor, katun doby, serta linen. Pasar yang dijangkau untuk wanita usia 30-60 tahun dan lebih ke modest muslimah fashion.
Great Article bro, taik itu enak