GETPOST.ID, Depok– Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) mengedepankan kurikulum berbasis luaran atau Outcome Based Education sebagai sistem pendidikan untuk menghasilkan lulusan terampil dan berpengetahuan baru, agar adaptif dan berdaya saing tinggi di level nasional dan global.
Kurikulum ini bertautan dengan program ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ (MBKM) yang mengakeselerasi dan keterampilan baru kepada para mahasiswa. Para lulusan FIB UI mampu beradaptasi serta menjadi garda kebudayaan (Guardians of Culture) yang teruji kemahirannya di berbagai sektor.
Demikian sambutan yang disampaikan Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso pada acara Prawisuda Wisudawan FIB UI Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024 di Kampus FIB UI, Depok, Jawa Barat, pekan lalu (22/2).
Bondan menjabarkan para lulusan memiliki pengetahuan kognitif, keterampilan terbaru, dan sikap kompetitif untuk memulai atau melanjutkan karir cemerlang. Pengetahuan ini bertautan dengan program MBKM khususnya pada jenjang sarjana. Mereka diberikan pengetahuan dan keterampilan baru, yang dipraktikkan di program magang, pengabdian kepada masyarakat, studi tematik, dan lain-lain.
”Kami berharap para lulusan FIB UI memiliki kemampuan beradaptasi tinggi di dunia kerja,” ujar Bondan.
Alumnus FIB UI Ragam Profesi
Sementara Iluni FIB UI mengapresiasi para dosen dan jajaran dekanat FIB UI yang menempa para mahasiswa untuk menjadi lulusan yang adaptif, kompeten, dan berdaya saing tinggi agar bisa menaklukkan berbagai tantangan di era disrupsi digital.
Patria Ginting, Ketua Umum Iluni FIB UI, menyampaikan FIB UI menciptakan ekosistem kolam talenta (talent pool) lantaran para mahasiswa dan alumni FIB UI sudah teruji serta mengimplementasikan praktik terbaik (best practices) di berbagai sektor. Misalnya industri kreatif, jasa keuangan, dan teknologi.
Patria menjabarkan para alumnus FIB UI punya profesi beragam. Ada yang sebagai penulis novel yang karyanya best seller, berkarier di Google, direktur dan komisaris di BUMN, lembaga nirlaba (LSM) nasional dan global, dosen, penggiat UMKM, dan petani milenial.
“Alumni FIB UI ada di mana-mana, tidak hanya di bidang kebudayaan. Ada alumni FIB UI yang menjadi pengusaha bimbingan belajar dan membawa perusahaan melakukan IPO (intial public offering) di Bursa Indonesia, berkarir sebagai politisi, musisi seperti Payung Teduh, perencana keuangan, bekerja di bank dan perusahaan sekuritas, jurnalis, atlet dan kiper di tim nasional futsal, serta penggiat seni peran seperti Dian Sastro. Maka itu, lulusan FIB UI adalah SDM unggul yang bertumpu pada kemajuan kebudayaan dan berkontribusi terhadap Indonesia,” jelasnya.
Patria menyampaikan para wisudawan/wisudawati FIB UI berperan memajukan kebudayaan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang adiluhung dalam kebudayaan. ”Alumni FIB UI adalah Guardians of Culture untuk mengembangkan kebudayaan nasional.”
Tahun ini FIB UI mewisuda 358 orang. Lulusan tersebut terdiri dari 301 lulusan program sarjana (S1), 48 lulusan program magister (S2), dan 9 lulusan program doktor (S3). Beberapa alumni ini meraih predikat kelulusan tertinggi, yaitu summa cumlaude.
Dekan Bondan merincikan ada 16 orang lulus dengan predikat summa cumlaude. Sebanyak 15 ulusan program sarjana dan 1 orang lulusan program doktor. Sedangkan yang lulus dengan predikat cummlaude sebanyak 143 orang baik dari S1 S2, maupun S3.
“Pada kesempatan ini, kami menyampaikan lulusan meraih predikat kelulusan summa cumlaude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi adalah Gusti Agung Ayu Tehilla Putri Cahyadi dari Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea dengan IPK 3,97 dan Ahmad Sirrulhaq dari Prodi S3 Linguistik dengan IPK 3,97. Selamat dan salut saya sampaikan untuk Saudara berdua turut mengharumkan nama FIB UI,” pungkas Bondan.