PHTDI dan HMHI Kolaborasi untuk Peningkatan Layanan Kesehatan bagi Pasien Hemofilia

hemofilia

GETPOST.ID, Jakarta- Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan layanan kesehatan bagi pasien hemofilia di Provinsi Jawa Barat, Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dan Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Provinsi Jawa Barat mengadakan  workshop bertajuk “Alur Rujukan dan Pembiayaan Pelayanan Hemofilia di Jawa Barat” pada Sabtu, 2 September 2023.

Kegiatan yang berfokus pada pembahasan  terkait tata laksana layanan dan pembiayaan hemofilia  serta  akses  dan  diagnosis awal  penyakit hemofilia  ini  diselenggarakan bersama  dengan  Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dan didukung oleh PT Pfizer Indonesia.

Ketua PHTDI, Dr. Indra Wijaya, dr., Sp.PD- KHOM mengatakan, “Sebagai salah satu asosiasi profesi yang berfokus pada hemofilia dan transfusi darah, merupakan komitmen kami untuk turut berupaya dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit hemofilia dan akses pasien. Kami berharap dialog ini dapat meningkatkan perhatian terhadap penyakit hemofilia, yang merupakan penyakit pada urutan nomor 7 dengan pembiayaan tertinggi di BPJS Kesehatan.”

Acara yang bertempat di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai organisasi tingkat kabupaten dan kota se-Jawa Barat, termasuk HMHI, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan Puskesmas.

workshop bertajuk “Alur Rujukan dan Pembiayaan Pelayanan Hemofilia di Jawa Barat” pada Sabtu, 2 September 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi, secara terpisah  menyampaikan pentingnya dialog antar-pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan akses layanan bagi pasien hemofilia. “Kami berharap workshop ini dapat menjadi forum diskusi antar- pemangku kepentingan  untuk memperkuat pelaksanaan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Hemofilia yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sehingga kualitas hidup penderita hemofilia, khususnya di Jawa Barat, dapat terus meningkat,” ujarnya.

Baca Juga:
– Mutasi Virus, Sadari, Siaga, Solusi di Masa Endemi Covid-19
Kualitas Udara Buruk, Ayo Prokes Kembali Dijalankan Terutama Masker

Senada dengan hal tersebut, dr. Richard Santoso, Medical Director PT Pfizer Indonesia, “Pfizer  Indonesia sepenuhnya mendukung kegiatan ini sejalan dengan upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, termasuk untuk penyakit hemofilia. Kami yakin kolaborasi yang baik  antar-pemangku kepentingan akan  dapat menciptakan solusi dalam  meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas bagi pasien hemofilia.

Forum workshop ini diakhiri dengan penyampaian kerangka aksi bersama oleh para peserta, yang  diharapkan dapat terus mendukung penderita hemofilia dan keluarga mereka, serta melanjutkan upaya untuk meningkatkan akses terhadap perawatan yang tepat dan informasi yang akurat mengenai penyakit hemofilia.

Baca:
– Ini Alasan LASIK di KMN EyeCare
– Penyebab Katarak dan Risikonya
– Waspada Mata Kering, Ini Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Hemofilia merupakan penyakit gangguan perdarahan,  di mana darah sulit membeku dengan baik. Penderita hemofilia memiliki risiko perdarahan berlebihan, bahkan dari luka kecil sekalipun. Berdasarkan data dari World Federation of Hemophilia dalam Report on the Annual Global Survey 2021, hingga tahun 2021, Indonesia mencatat 2.939 pasien hemofilia

Angka ini diperkirakan hanya  10% dari keseluruhan pasien, dimana seharusnya berjumlah lebih dari 20.000 pasien hemofilia. Di Provinsi Jawa Barat ada lebih dari 400 orang penderita hemofilia yang saat ini terdata oleh HMHI.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :