GETPOST.ID, Jakarta- Payudara adalah salah satu bagian tubuh yang paling penting bagi wanita. Jika kehilangan salah satu payudara yang disebabkan oleh kanker sehingga diharuskan mastektomi atau lumpektomi. Penampilannya pun menjadi berubah dan terlihat aneh. Tentu kepercayaan diripun menjadi hilang.
Tidak banyak yang tahu, jika penyintas kanker payudara bisa menggunakan knockers, atau rajutan yang dibentuk mirip dengan payudara.
Knockers merupakan rajutan tangan yang dibuat menyerupai bentuk payudara, yang dapat digunakan sebagai pengganjal di dalam bra apabila penyintas kanker payudara merasa membutuhkannya. Penyintas kanker payudara bisa mendapatkan knockers secara gratis lewat https://knittedknockersindonesia.org/.
” Dalam website ini telah kami lampirkan link untuk Permintaan Knockers. Tidak ada perbedaan knockers untuk kanan atau kiri payudara yang sudah mastektomi/lumpektomi. Dan setiap permintaan akan diproses dan dihubungi langsung melalui nomor yang telah disampaikan kepada kami,” seperti informasi yang didapat dari website tersebut.
Penyintas hanya perlu memberikan data seperti nama, alamat, nomor WA, ukuran bra serta ukuran cup nya. Dalam satu tahun, penyintas bisa mendapatkan sepasang knockers. Pengiriman ulang dapat dilakukan setahun kemudian karena masa layak pakai knockers adalah 1 tahun. Selama pemakaian penggunanya dapat mencuci dan merawat knockers agar tetap awet.
Baca:
– Waspadai Kanker Payudara dari Keturunan, Tidak Kenal Gender
– Mudah Diakses, Buku Digital Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara Resmi Diluncurkan
Knockers sendiri telah lama dikenal di Amerika Serikat, sedangkan di Indonesia sendiri dimotori oleh Rosalina Lee, seorang ibu rumah tangga yang masa mudanya memang sudah merajut.
Knockers Sejak 2017 di Indonesia
Rosalina Lee mengaku melihat sahabatnya yang harus mastektomi dan terlihat sekali beratnya berjuang ketika didiagnosi penyakit tersebut. Keinginannya yang besar ingin membantu sesama perempuan yang sakit kanker payudara, Rosalina menemukan keberadaan organisasi Knitted Knockers berbasis internasional di internet.

Organisasi nirlaba itu menyalurkan payudara buatan (knockers) atau payudara artifisial yang dibuat dari rajutan secara gratis ke berbagai negara. Dia kemudian melakukan korespondensi ke pihak Knitted Knockers pusat di Amerika Serikat (AS).
“Saya kemudian belajar merajut knockers itu dan ternyata saya bisa, dan ingin menyumbangkannya melalui Knitted Knockers di AS,” kata Rosalina Lee yang dikutip dari kabar24.com.
Ternyata pihak Knitted Knockers di AS mengusulkan agar Rosalina membentuk komunitas perajut payudara artifisial di Indonesia, mengingat jarak AS dan Indonesia yang cukup jauh. Rajutan pertama Rosalina diberikan kepada salah seorang rekan yang baru saja melakukan operasi pengangkatan payudara. Tertanya tanggapan dari kerabat tersebut makin menggugah hatinya.
Baca:
– Imunoterapi Menjadi Harapan Baru untuk Penderita Kanker Payudara dan Serviks
– #HarapanBaru untuk Penderita Kanker dengan Pengobatan Imunoterapi
Inilah yang menjadi langkah awal Rosalina memulai gerakan ini makin luas bersama komunitas perajut. Akhirnya resmilah berdiri Perkumpulan Relawan Perajut Payudara Artifisial Indonesia atau Knitted Knockers Indonesia. Kerja sama makin berkembang dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan komunitas pejuang kanker payudara di seluruh Indonesia. “Akhirnya mulai ada permintaan dari YKI, komunitas, dan penderita kanker payudara sehingga pelan-pelan kami memperkenalkan knockers di Indonesia,” ucapnya.
Knitted Knockers Indonesia menerima kiriman knockers dari berbagai relawan di Indonesia. Para sukarelawan perajut yang tersebar di seluruh Indonesia itu merajut sendiri di daerahnya, kemudian mengirimkan knockers ke Jakarta untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. STANDAR RAJUTAN Para perajut itu harus mengikuti standar rajutan, pola, dan jenis benang yang direkomendasikan Knitted Knockers Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga standar kualitas dan kenyamanan pemakaian. Apalagi Knitted Knockers Indonesia juga dinaungi langsung oleh Knitted Knockers pusat.
“Perajut harus menggunakan benang berkualitas yang direkomendasikan seperti benang sakura, himalaya, atau milk cotton, sehingga rajutannya tidak luntur dan tidak berubah warna,” jelasnya.
Payudara buatan itu kemudian diisi filler dengan dacron kualitas terbaik. Rosalina mengatakan penjagaan kualitas ini perlu untuk menghindari ketidaknyamanan pada pengguna knockers yang memiliki alergi atau lainnya. Bahan-bahan terbaik itu diperlukan agar pemakainya merasa nyaman dan aman. “Untuk memudahkan para perajut di seluruh Indonesia, kami juga menyediakan tutorial diagram, pola, ukuran knockers melalui video di YouTube,” tambahnya.
Perkumpulan Relawan Perajut Payudara Artifisial Indonesia atau disebut juga Knitted Knockers Indonesia. merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 6 tanggal 4 Maret 2018 dihadapan Notaris Dara Wardhani, SH., MH. dan telah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham No. Kemenkumham No. AHU-0003196.AH.01.07.TAHUN2018. Relawan mendonasikan benang dan tenaganya untuk merajut dan dikirimkan kepada Knitted Knockers Indonesia.
Knitted Knockers Indonesia mengelola penerimaan knockers dari para relawan, pengadaan bahan isian (poly fiber filler) pada knockers, dan pengiriman kepada para penyintas di seluruh Indonesia.
“Disamping itu kami menerima donasi yang digunakan untuk pengoperasian/pengelolaan kegiatan merajut, pameran, sosialisasi, website termasuk maintenance, pembelian filler, dan pengiriman kepada para penyintas sesuai permintaan. Tidak ada upah yang dibayarkan. Biaya-biaya ini ditanggung oleh kedermawanan donatur yang ingin membantu membuat perbedaan dalam ribuan kehidupan wanita yang terkena dampak kanker payudara dan telah menjalani mastektomi/lumpektomi. Kami selalu mencari peluang untuk menyebarkan berita kepada para donatur potensial dan sumbangan dapat dilakukan melalui website kami.” tulis di website.
Hingga saat ini telah terkirim sebanyak 11155 knockers dengan dibantu oleh 391 relawan dan 69 mitra.
2 comments