GETPOST.ID, Jakarta– PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mengumumkan pemberian fasilitas kredit perdagangan hijau (Green Trade Financing) sebesar USD 14,9 juta kepada PT Sun Paper Source (bagian dari SPS Corporate). PT Sun Paper Source merupakan produsen kertas tisu terkemuka di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara dengan orientasi pasar ekspor ke lebih dari 80 negara yang telah mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam kegiatan operasionalnya. Transaksi ini merefleksikan komitmen kuat dari HSBC untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
PT Sun Paper Source memiliki sertifikat Forest Stewardship vCouncil (FSC), yang menandakan bahwa produk kayu dan kertas yang mereka gunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. PT Sun Paper Source juga memiliki sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dari pemerintah Indonesia, yang menandakan bahwa produk bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kertas tisu merupakan kayu yang ditebang secara legal.
Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia dalam siaran pers mengatakan, “Dengan skala global dan keahlian yang mendalam yang kami miliki serta kehadiran di berbagai pasar berkembang, kami berkomitmen untuk memainkan peran utama dalam transisi menuju ekonomi global nol emisi. Dampak terbesar yang dapat kami upayakan adalah melalui kerjasama dengan para nasabah kami guna mendukung transisi mereka menuju ekonomi dengan emisi karbon yang lebih rendah, serta mengintegrasikan praktik operasional yang berkelanjutan. Fasilitas pembiayaan perdagangan hijau kami untuk PT Sun Paper Source menunjukkan komitmen kami untuk mendukung nasabah kami tumbuh secara berkelanjutan di Indonesia.”
Baca:
– Pentingnya Asuransi versi Qoala
– Dukung Perluasan Ekosistem Digital, Bank Mandiri Kerjasama dengan Qoala, Ayoconnect dan ICON+
– Tips Pengelolaan Keuangan Keluarga agar Tidak Kebablasan
Kredit perdagangan hijau merupakan fasilitas perbankan untuk mendukung perusahaan dalam transaksi perdagangan yang melibatkan produk ramah lingkungan.
Jenis pembiayaan ini dirancang untuk mendorong bisnis terlibat dalam praktik ramah lingkungan serta mendukung pengembangan dan adopsi teknologi dan produk hijau di dalam sebuah rantai nilai.
Riko Tasmaya, Managing Director dan Head of Wholesale Banking, HSBC Indonesia mengatakan, “Saat ini, kita melihat tren tumbuhnya konsumen yang menuntut perusahaan dan jenama untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dalam operasinya. Oleh karena itu, pembiayaan perdagangan hijau merupakan solusi pembiayaan penting untuk membantu bisnis melakukan transisi dan mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam operasinya untuk memenuhi ekspektasi konsumen, serta memungkinkan mereka memasuki pasar ekspor yang sekarang ini mengedepankan standar keberlanjutan. Ini adalah keuntungan bagi kedua belah pihak, baik bagi bisnis maupun lingkungan.”