GETPOST.ID, Jakarta- Untuk lansia usia lebih di atas 50 tahun, sistem kekebalan tubuh mengalami transformasi, sehingga usia dan respon imunologis berkurang. “Perubahan yang terjadi pada manusia setelah usia 50 tahun perlu mendapat perhatian khusus karena dampak klinisnya. Konsekuensi yang paling terlihat dari usia lanjut adalah berkurangnya efektivitas sistem kekebalan tubuh,” kata dokter speasialis Paru DR. dr. Erlina Burhan, MSc., SpP(K), dalam siaran pers.
Sebagai Indonesia ramah lansia serta peringatan Hari Pneumonia Sedunia tiap tanggal 12 November sejak 2009, Erlina mendorong untuk diberikan vaksin pneumonia pada lansia. Tujuan pengentasan pneumonia, penyakit menular yang menyerang paru-paru, yang seharusnya dapat dicegah ini.
“Pneumonia adalah penyakit radang paru – paru, yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Salah satu penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumonia atau lazim disebut pneumokokus, yang dapat menyebabkan infeksi pada jaringan otak, infeksi paru–paru dan bakteri dalam darah. Bakteri ini juga merupakan penyebab osteomyelitis atau infeksi tulang, peritonitis atau infeksi lapisan bagian dalam dinding perut dan endocarditis atau infeksi lapisan bagian dalam jantung,” katanya.
Untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam mencegah terkena pneumonia, dr. Erlina menerangkan tentang pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat, tidak merokok, makan makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak minum alkohol, cukup tidur atau istirahat, mengambil langkah untuk mencegah infeksi, seperti sering mencuci tangan, masak jenis daging sampai matang, hindari stress, dan vaksinasi pneumonia yang kini sudah tersedia di Indonesia.
Dwi Endah, MPH, Direktur Kampanye Pneumonia dari Indonesia Ramah Lansia mengatakan, “Kami memaknai Hari Pneumonia Sedunia untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit Pneumonia serta tentang pentingnya pencegahan dan merawatnya, dengan memberikan solusi, edukasi dan pendekatan yang tersedia terhadap penyakit ini, dalam hal ini, kami fokus pada masyarakat lanjut usia, untuk menjaga paru-paru yang sehat dan melindungi mereka dari pneumonia.”
Melihat jumlah prevalensi pneumonia pada masyarakat lansia yang meningkat, Indonesia Ramah Lansia membekali masyarakat lansia Indonesia dengan pencegahan terhadap penyakit pneumonia. “Kami melaksanakan kegiatan sekolah lansia bebas pneumonia secara online, dengan memberikan edukasi tentang terapi pernafasan, terapi batuk, nafas dalam, hingga pelatihan caregiving keluarga terhadap lansia dengan pneumonia,” jelas Dwi Endah.
Kegiatan lainnya meliputi edukasi melalui program televisi dengan menghadirkan sejumlah narasumber dokter spesialis paru, pemerhati kesejahteraan masyarakat, serta artis yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kesehatan orang tua.
“Dengan penerapan pola hidup bersih sehat dan melakukan vaksinasi pneumonia, kami berharap masyarakat lansia di Indonesia dapat menikmati kualitas hidup yang baik,” tambah Dwi Endah.
Menurut penelitian, vaksin pneumonia pada orang lanjut usia memberikan manfaat seperti lebih sedikit rawat inap karena pneumonia, mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan penghematan biaya perawatan medis secara langsung.
Selain itu, terdapat keuntungan kesehatan termasuk penurunan morbiditas, mortalitas, nyeri, dan penderitaan penyakit pneumonia, meningkatkan kualitas hidup seperti produktivitas dan pendapatan yang diperoleh ketika orang dewasa yang diimunisasi yang dilindungi dari penyakit pneumonia dapat bekerja dan menghasilkan lebih baik; serta mengurangi ketidakpastian dan kecemasan yang menyertainya, yang jika tidak, akan membebani orang yang menghindari risiko, misalnya, nilai ketenangan pikiran.
“Pemahaman tentang pentingnya pencegahan terjangkitnya pneumonia pada orang lanjut usia diatas 50 tahun mendorong masyarakat untuk mengingatkan, mengajak dan mendampingi orang tua di sekeliling kita untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan mempertimbangkan vaksinasi pneumonia,” tutup Dwi Endah.
Alia
3 comments