Vaksin Influenza di Masa Pandemi

ILustrasi Vaksin Anak

GETPOST.ID, Jakarta- Influenza dan COVID-19 sering kali dianggap penyakit yang sama. Padahal, keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Flu disebabkan oleh virus influenza, sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus corona atau SARS-CoV-2.
 
Melihat gejala dan penularan yang hampir serupa membuat penyakit ini sulit untuk dibedakan. Ada beberapa persamaan pada gejala flu dan COVID-19. Demam, batuk, napas menjadi pendek, hidung berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot serta badan menjadi gejala yang dapat dialami oleh pengidap flu maupun COVID-19.
 
Menurut Dr. dr. Syarif Rohimi, Sp.A(K), ruang praktiknya banyak didatangi orang tua yang anaknya memiliki gejala batuk pilek.  “Gejala batuk pilek itu disebabkan oleh alergi sehingga menimbulkan flu biasa atau juga influenza dan COVID-19. Jika flu penyebab alergi biasanya pasien tidak mengalami demam, berbeda jika influenza dan COVID-19 biasanya disertai tubuh demam serta sakit kepala dan nyeri otot,” ujar Spesialis Anak dan Konsultan Jantung Anak yang berpraktik di RS Permata Cibubur saat Live Instagram bersama Asah Kebaikan, Minggu (4/10/2021). 
 
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017 menyebut, setiap tahunnya terdapat kematian sebesar 2.000 hingga 4.000 orang karena influenza dari berbagai usia. Syarif menyebut, hingga kini sudah ada lima kali pandemi yang disebabkan oleh virus influenza. Tak heran jika setiap tahun disarankan untuk vaksin influenza lantaran vaksin yang diberikan setiap tahunnya berbeda. Terutama untuk negara yang beriklim dingin.


 
Terkait pemberian vaksin influenza, dokter yang hobi fotografi ini mengatakan untuk anak usia di atas 6 bulan sudah harus diberikan vaksin influenza dan yang kedua kali saat usia 3 tahun. “Setelah itu disarankan setiap tahun diberikan vaksin influenza untuk membentuk antibodi, terutama yang paling penting bagi wanita hamil serta orang lanjut usia.,” terangnya.
 
WHO merekomendasikan suntik influenza diberikan sampai usia 21 tahun. Di Indonesia, suntik influenza dianjurkan hingga usia  18 tahun.
 
Saat PTM (Pembelajaran Tatap Muka) yang sudah mulai berlangsung, anak-anak di bawah usia 12 tahun disarankan melakukan vaksin influenza lantaran belum mendapatkan vaksin COVID-19. “Jika usia di bawah 8 tahun, biasanya dokter menyarankan disuntik dua kali dengan masa rentang 21 hari,” beber Syarif.
 
Keuntungan vaksin influenza pada anak, kata Syarif bisa meningkatkan efektivitas dalam hal pencegahan pernapasan akut pada bayi sebesar 39 persen. Selain itu juga berkurangnya pasien rawat inap serta berkurangnya perawatan di unit perawatan intensif (ICU). Sedangkan pada ibu hamil bisa mengurangi kejadian masalah pernapasan pada bayi.
 
Syarif menekankan perlunya taat pada prokes saat PTM berlangsung. “Ruangan kelas dibuka agar ada pertukaran udara, serta perhatikan durasi di sekolah. Saya praktik hanya 3 jam saja, dan ruang praktik dibuka. Tujuannya untuk meminimalkan penularan,” pungkas lulusan program doktoral Bidang Kedokteran di Universitas Indonesia.

Read More

Nayla

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :