GETPOST.ID, Jakarta- Acara Puncak Professional Women’s Week (PWW) 2021 pada 24 September 2021 di Hotel Langham Jakarta secara hybrid berlangsung sukses. Event yang diinisiasi oleh Nina Nugroho untuk mendukung para wanita profesional di seluruh Indonesia menikmati kehidupan terbaiknya dengan mengoptimalkan kontribusi multiperannya di kantor dan di rumah ini melibatkan para tokoh wanita terbaik di bidangnya.
Pada acara puncak tersebut ada beberapa diskusi panel dengan para panelis hebat, serta fashion show dari koleksi Nina Nugroho, Gala Luncheon yang diakhiri dengan Afternoon Tea. Pada diskusi Panel pertama mengambil topik Keberdayaan Perempuan dan Kontribusinya untuk Negeri.
Hadir Mien Uno (Tokoh Indonesia bidang pendidikan dan pakar etiket) secara online, Giwo Rubianto Wiyogo (Ketua Umum Korps Wanita Indonesia), Nita Yudi (Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), Ibu Marlinda Irwanti (Ketua Umum FPPI Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia), Sharmila (Ketua Umum induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia Inkowapi) dan Yanti Airlangga (Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia).
Baca Juga:
– Nina Nugroho Wujudkan Mimpi #Akuberdaya lewat Professional Women’s Week 2021
– Tidak Didukung Suami, Salah Satu Kegagalan Bisnis dalam Dunia Wanita
“Kita harus bersatu untuk mengatasi keadaan yang demikian tidak menyenangkan ini. Memang banyak yang tidak siap . Tapi perempuan adalah orang-orang hebat, sebagai seorang wanita kita jangan tergantung kepada suami,” kata ibu dari Sandiaga Uno ini.
Pada Diskusi Panel kedua menyajikan topik Keseimbangan Ambisi, Kesehatan dan Kebahagiaan Keluarga. Panelis yang berbicara pada topik ini adalah Dewi Motik Pramono (Pengusaha, penulis, pengajar dan motivator), Titin Rosmasari (Direktur CNN Indonesia dan Detik Network), Apt. Nurul Falah Eddy Pariang (Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia) dan Dr. Daeng M. Faqih (Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia).
Dewi Motik yang kini berusia 80 tahun itu mengaku zaman sekarang ini sebagai seorang pebisnis wanita bisa sangat hebat. Di zaman serba digital seorang wanita bisa mengerjakan bisnis sambil mengurus rumah tangga.
“Bisa sambil menyusui, sambil memasak tinggal pakai handphone. Handphone ini bisa melakukan apapun, mengirim barang bisa dengan cepat dan langsung mendapatkan uang. Jika tidak ada uang, barang tidak ada. Sekarang sudah sangat-sangat berbeda dunia bisnis wanita jika dibandingkan dengan yang dulu,” ujar Dewi Motik.
Event yang digelar sejak 20 September hingga 24 September ini terbilang sukses yang dilakukan dengan skema PPKM dan prrotokol kesehatan yang ketat. Tema PWW tahun ini adalah #akuberdaya, sebuah tema sentral yang menjadi jiwa dari semua produk dan aktivitas Nina Nugroho.
“Kami percaya, wanita Indonesia adalah individu yang berdaya dalam apapun peran yang dimainkannya. PWW adalah sebuah perayaan atas keberdayaan itu. Keberdayaan yang menjadi pondasi utama negeri ini, masa kini dan masa yang akan datang,” kata Nina Nugroho yang berencana akan menggelar ajang initiap tahun.
PWW diselenggarakan dalam lima hari. Empat hari berturut-turut berupa event Charity Sale, Talk Show dan Sharing Online yang menghadirkan 12 pembicara nasional dan tokoh profesional, kemudian ditutup pada hari kelima dengan event offline Gala Luncheon, fashion show dan diskusi panel yang akan dihadiri oleh 50 tokoh perempuan. Event ini diikuti oleh ribuan wanita Indonesia.
Pada akhir acara Nina Nugroho mengajak tamu yang hadir untuk mendeklarasikan Gerakan #AkuBerdaya. Gerakan #akuberdaya ini merupakan awal dari dimulainya program satu tahun Gerakan #akuberdaya yang akan di mulai tepat setelah rangkaian acara Professional Women’s Week 2021 ini berakhir. Tujuan dari Gerakan #akuberdaya ini adalah untuk meningkatkan keberdayaan satu juta wanita Indonesia dalam waktu satu tahun.
Alia Fathiyah