GETPOST.ID, Lampung-Selatan- Kopi telah menjelma menjadi produk kebudayaan. Juga menjelma menjadi gaya hidup, lambang kemapanan, absurditas kaum kreatifif bahkan tingkat kemewahan. Lampung salah satu provosi penghasil kopi robusta utama di indonesia dan menjadi salah satu komiditas andalan dari lampung untuk diekspor.
Adalah kopi WC, merupakan salah satu kopi khas asal Kalianda, Lampung Selatan yang dijual sejak 1978 di Pasar Inpres Kalianda. Lantaran berjualan dekat WC umum/toilet sampai saat ini masyarakat menyebutnya Kopi WC dan justru menjadi favorit bagi masyarakat setempat.
Proses pembuatan kopi WC dari jenis robusta diolah secara tradisonal dengan tungku kayu bakar sehingga aroma dan cita rasa menjadi incara para penikmat kopi dari dalam dan luar Lampung Selatan.
“Kopi WC udah kemana-mana, banyak yang datang ke sini bukan hanya dari sini (Kalianda),” kata seorang wanita yang menjaga kios kopi WC yang belum lama ditemui Getpost.id.

Menurutnya dia adalah generasi kedua yang menjual kopi WC. Saking terkenal dengan kenikmatan kopinya, banyak yang meniru kopi WC lantaran tidak memakai brand atau logo dalam kemasan.
“Sudah banyak yang meniru, bisa ditanya ke kios yang di depan pasti ada kopi WC,” katanya.
Untuk membeli kopi WC ada kelasnya, itu tergantung dari kualitas. Kalau kualitas pertama dilihat dari bubuk kopi yang warnanya lebih terang. Untuk ukuran 1 kilogram Rp 50 ribu, dan tersedia pulang ukuran setengah kilogram dan seperempat kilo.
Untuk kualias 2 itu ada campurannya terlihat dari warna bubuk kopi lebih keruh dan harganya untuk ukuran 1 kilogram itu Rp 45 ribu.

Kopi WC adalah kopi jenis Robusta yang ditanam di kaki gunung Rajabasa. Dipilih yang diambil dari buah yang benar masak dan disangrai menggunakan kayu bakar sehingga menghasilkan rasa yang nikmat ketika disajikan untuk penggemar kopi.
Alia F