GETPOST.ID, Lampung-Selatan- Di masa pandemi ini orang lebih memilih aktivitas outdoor, gunanya meminimalisir penularan risiko covid-19. Keberadaan Kebun Edukasi Kalianda di belakang rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto menjadi salah satu pilihan wisata bagi masyarakat Lamsel.
Lahan seluas 2,5 hektar itu kini telah berubah menjadi sebuah kebun luas yang isinya beragam untuk pengunjung. Tempat wisata ini menyediakan lahan bermain untuk anak-anak, beberapa tanaman obat, tanaman buah yang kemudian hasil panennya dijual dengan harga murah atau ada pula kandang burung yang berada di tengah kebun untuk bisa dinikmati oleh pengunjung.
“Tanaman ada alpukat, sirsak, duren, dan macam-macam. Kita tumpang sari dengan semangka, melon, dan timun suri. Insya Allah memasuki bulan puasa, kita akan panen timun suri,” kata Bupati Lampung Selatan. Dalam kesempatan itu Getpost.id mencoba buah semangka yang baru panen dan rasanya sangat manis dan juga segar.
Selain itu ada pula beberapa tanaman obat herbal seperti jahe, kencur, kunyit dan lainnya. Tak lupa pula disediakan beberapa gajebo untuk bersantai sambil memperhatikan anak-anak bermain. Dan ini juga bisa dimanfaatkan untuk wisata keluarga.
Selain itu, ada beberapa spot instagramable bagi yang ingin eksis di media sosial , salah satunya yang terkenal adalah lorong cinta yang dipenuhi dengan bunga. Dengan latar pemandangan gunung Rajabasa yang menjulang, Kebun Edukasi menjadi terlihat cantik dalam jepretan kamera.

Lahan Tidur yang Dibangun Menjadi Kebun Edukasi
“Awalnya ini hanya lahan tidur yang penuh dengan rerumputan liar, pohon dan banyak ular. Intinya lahan yang nggak terpakai,” kata Nanang dalam Media Visit bersama Asah Kebaikann Team, di Rumah Dinas Bupati Lamsel, Rabu 7 April 2021.
Nanang bercerita asal muasal terjadinya Kebun Edukasi itu. Intinya sebagai seorang pemimpin dia merasa ‘tersinggung’ ketika ada yang mengatakan kalau Lamsel memiliki lahan tidur yang luas tapi SDM nya rendah. Berbekal dari sana, Nanang menantang para bawahannya untuk bisa mengubah lahan tidur tersebut menjadi sebuah tempat yang bermanfaat dan tanpa dana pula.
“Waktu itu banyak yang presentasi sekaligus mengajukan budget, wah saya duit dari mana. Lalu terjadilah (proses pembuatan kebun), pas saya membuat posko di sini untuk penanganan Covid-19. Dalam penanganannya langsung saya turunkan alat berat, saya pimpin langsung dengan dinas pertanian,” tutur Nanang.
Nanang memakai sistem gotong royong, sebagai seorang bupati tanpa wakil, Nanang menanam lima pohon, lalu meminta para sekda juga menanam lima pohon, serta kepala dinas tiga pohon, dari sanalah hasil gotong royong itu mulai terwujud.
“Saya ingin mengubah pola pikir ASN ini untuk mempunyai suatu bentuk rasa peduli terhadap daerahnya. Mereka selama ini bekerja begitu-begitu saja, tidak pernah mau melihat nilai dari tempat yang telah mereka kerjakan. Alhamdulillah kita masih terus gotong-royong,” ujar Nanang.
Agar masyarakat berminat untuk datang ke Kebun Edukasi, Nanang dan jajarannya membuat beberapa spot menarik. Juga ada beberapa area yang khusus untuk anak-anak TK, SD, SMP dan SMA. “Alhamdulillah pengunjung tidak pernah berhenti, dan ini semua gratis,” kata Nanang.
Di pintu masuk terlihat berjejer warung-warung kuliner yang tidak sembarangan dipilih untuk menggelar dagangannya. Selain itu sedang dibangun sebuah ruang untuk penjualan produk pengrajin dari Dekranasda (Dewan kerajinan Nasional Daerah) Lamsel.
Alia Fathiyah