GETPOST.ID, Tangerang – Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meresmikan meresmikan Mesjid Al Muhajirin di Perumahan Telaga Gading Serpong (TGS) Cluster Catalina, Tangerang, Jumat (2/4).
Acara peresmian mesjid ini dilakukan dengan undangan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Bupati Ahmed Zaki mengatakan setelah diresmikan, tugas berat sudah menanti di depan mata dewan kemakmuran mesjid (DKM) Al Muhajirin TGS Catalina. Yakni bagaimana mesji makmur dengan kegiatan-kegiatan pemberdayaaan umat, terutama kalangan anak muda, generasi masa depan.
Saat peresmian Mesjid Al Muhajirin Catalina itu, Bupati Ahmed Zaki ditemani Ketua Yayasan Bina Insan Madinah Abidin, Ketua RW 06 Cluster Catalina Arief Budisantosa, Camat Pagedangan A Zaenudin, Lurah Medang M Tarfan, serta perwakilan dari Polres Tangerang Selatan, Danramil 03/Legok, dan Forum Masjid dan Musala BSD City (FMMB).
Pada kesempatan ini, bupati mengizinkan pelaksanaan salat taraweh Ramadan tahun ini di Kabupaten Tangerang. Namun, salat taraweh ini tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
“Salah taraweh diizinkan dengan protokol kesehatan. Di Kabupaten Tangerang, banyak contoh mesjid yang memiliki protokol kesehatan luar biasa, salah satunya Mesjid Asmaul Husna,” ujar Bupati Ahmed Zaki, dalam sambutan peresmian mesjid, kemarin.
Bupati menjelaskan berbeda dengan tahun lalu, pemerintahannya membolehkan salat taraweh di bulan Ramadan tahun ini. Hal ini mempertimbangkan banyak hal termasuk surat dari Dewan Mesjid Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
“Setelah mengizinkan salat taraweh, kami akan mengatur kegiatan sosial selama Ramadan seperti kegiatan buka puasa bersama atau pemberian santunan. Sebagai gambaran, kegiatan pemberian santunan yang marak selama Ramadan akan diarahkan disalurkan melalui lembaga amil zakat saja seperti Baznas dan lain-lain. Harapan kami, ibadah Ramadan tahun ini aman dan lancar hingga hari raya Idul Fitri,” ujarnya.
Abidin, Ketua Yayasan Bina Insan Madinah yang menaungi Mesjid Al Muhajirin, menjelaskan proses pembangunan mesjid ini digagas sejak 2002 sebelum bulan Ramadan dengan menghabiskan biaya Rp 5 miliar. Pembangunan mesjid dilakukan secara bertahap dengan mayoritas, sekitar 85 persen, pendanaan secara mandiri dari warga muslim cluster Catalina dan donatur.
Mesjid Al Muhajirin dibangun di lahan seluas 1.700 meter persegi. Bersebelahan dengan lahan fasos dan fasum di TGS Cluster Catalina seluas 3.000 meter persegi. Mesjid ini memiliki dua lantai dengan perpustakaan di lantai atas.
“Mesjid ini digagas sebelum ramadan dan hari ini peresmiannya dilakukan juga jelang Ramadan. Ini suatu berkah dari Allah SWT,” ujar Abidin terharu.
Setelah peresmian mesjid, lanjut dia, tugas sebenarnya sudah menanti para pengurus mesjid yakni memakmurkan mesjid. Yakni bagaimana mesjid tidak saja menjadi pusat kegiatan ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial dan ekonomi sehingga bermanfaat bagi jamaah, warga, dan lingkungan.
“Untuk itu, perlu sinergi antara DKM mesjid dengan pengurus lingkungan dan warga muslim Catalina,” pungkas Abidin.
Setelah meresmikan mesjid Al Muhajirin, Bupati Ahmed Zaki berkeliling untuk melihat dari dekat kondisi mesjid dan fasilitas sekitar mesjid, termasuk ruangan di lantai 2 yang bakal digunakan sebagai perpustakaan, sebelum menunaikan salah Jumat bersama di mesjid Al Muhajirin TGS Cluster Catalina.