GETPOST.ID, Jakarta- Ketika pertama kali didiagnosa terkena kanker ovarium stadium 1C, artis Feby Febiola hanya pasrah. Dia merasa awam mengenai penyakit kanker dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Tentu muncul pikiran takut dan panik akan apa yang terjadi pada dirinya.
“Akhirnya saya sadar kalau panik itu malah nggak membantu sama sekali,” kata Feby Febiola dalam Webinar dengan topik bahasan ‘Milenials Care for Cancer: Peduli & Cegah Kanker Sejak Dini’ yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan didukung oleh MS GLOW, dalam rangka Hari Kanker Sedunia 2021 yang berlangsung pada hari Selasa 23 Februari 2021.
Feby mencoba memunculkan energi positif dalam dirinya, sebagai orang beriman, katanya dia harus mempunya kekuatan. Sejak itu Feby selalu terlihat semangat, dia menyebarkan energi positif dalam postingannya di Instagram dan justru didukung oleh kerabat, teman dan netizen.
“Kalau saya sedih mau sampai kapan? Banyak banget yang menganggap kalau kanker itu aib. Banyak juga yang mikir kenapa saya yang dikasih penyakit ini? Apa salah saya? Kenapa saya dikasih penyakit seberat ini? Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, justru jadi memperparah situasi,” ujar wanita 47 tahun itu.
Lantaran semangat positif yang dimilikinya, Feby mampu melewati kemoterapi dengan mudah. Terbukti selama kemo justru bobot tubuhnya bertambah 10 kilogram, berbeda dengan penyintas kanker lain yang malah semakin kurus.
Feby justru merasa ketika kemo dia mengeluarkan semua kekuatanya, yang disadarinya selama ini hanya sedikit mengeluarkan kekuatannya. Dia merasa setelah bisa melewati kemo menjadi orang yang lebih kuat. “Jangan down ketika kemo, justru menjadi manusia lebih kuat dan memberikan kekuatan ke orang lain,” kata pemain sinetron yang karirnya menanjak di awal 2000-an.
Kini, Feby mulai hati-hati dalam mengkonsumsi makanan, pikiran dan melakukan olahraga. Dia biasanya melakukan yoga.
Untuk mempermudah pengobatan, Feby rutin berkonsultasi ke dokter. Bahkan hal kecil pun dia melakukan kontak ke dokter. Ini dilakukannya untuk mendapatkan pengobatan yang jelas dari orang yang kompeten. Feby tak tertarik untuk mencoba pengobatan lain yang banyak ditawarkan.
“Saya nggak mau cari pengobatan yang nggak jelas. Saya lebih enjoy konsultasi ke orang yang kompeten. Misal saya mau pergi jauh atau saya kepingin banget makan makanan tertentu yang kurang sehat, saya tanya ke dokter,” Feby menjelaskan.
Alia Fathiyah