GETPOST.ID, JAKARTA- Dalam rangka bulan Oktober sebagai bulan Peduli Kanker Payudara, Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) terus mendorong peran serta Patient Navigator (PN) dalam mendukung pasien kanker payudara melalui pendampingan selama proses pengobatan.
Keberadaan Patient Navigator, yang terdiri dari mereka yang telah berpengalaman dalam penanganan kanker, sangat penting dalam mencapai misi untuk memastikan akses perawatan kanker yang layak dan tepat waktu bagi pasien kanker payudara. Layanan Patient Navigation menjadi strategi penting dalam memajukan akses pasien terhadap perawatan kanker payudara yang berkelanjutan, mulai dari skrining, deteksi, diagnosis, perawatan dan seterusnya, termasuk bagi pasien HR positif, HER2 negatif yang merupakan kasus kanker payudara tertinggi di dunia.
Baca:
– 8 Faktor Penyebab Kanker Payudara
– Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara Metastasis Subtipe HR-Positif, HER-2 Negatif
– CISC Bantu Pasien Kanker Payudara Memilih Terapi Sesuai Stadium
– Bawang Putih dan Bombay Mampu Tekan Sel Kanker Payudara
– Peran Penting Caregiver dalam Proses Pengobatan dan Psikososial bagi Pasien Kanker Payudara Metastis
Melihat pentingnya peran Patient Navigator sebagai faktor pendukung meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, khususnya kanker payudara, Ketua Umum CISC Aryanthi Baramuli Putri dalam siaran pers Selasa 27 Oktober 2020 mengatakan, “CISC terus mengadakan pelatihan bagi peserta program Focus Group kanker payudara, untuk menjadi Patient Navigator atau pendamping, sehingga pasien kanker payudara dapat hidup lebih berkualitas, berarti dan bersemangat.”
Saat ini CISC telah meluncurkan program pelatihan Patient Navigator secara virtual yang didukung Pfizer Indonesia untuk anggota yang berada di DKI Jakarta, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan pada tanggal 31 Oktober 2020 di Semarang, Yogyakarta kemudian akan dilaksanakan di Batam, Padang, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Manado.
“Patient Navigation merupakan wujud peran serta masyarakat secara aktif dan kreatif, dengan pengetahuan yang dipelajari untuk disebarkan, melalui kerjasama yang lebih erat dengan semua stakeholder kanker, khususnya sesama pasien kanker payudara dan dokter onkologi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker payudara,” ujar Aryanthi.

Roadmap Patient Navigator
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) menjelaskan bahwa peran seorang Patient Navigator sangatlah sentral dalam memfasilitasi hubungan dengan pasien, komunitas dari berbagai lingkungan yang relevan, maupun dengan Tim Kesehatan.
Patient Navigator bisa siapa saja, mulai dari tenaga sosial, perawat, dokter, terapis, dan sukarelawan. “Tugasnya mengkoordinasi proses mendapatkan beragam pelayanan, mulai dari transportasi, pembiayaan, akses terhadap obat, membuat janji dengan dokter, dan lain-lain,” jelas Prof. Soehartati.
Lebih lanjut Prof. Soehartati menjelaskan bahwa Patient Navigator berperan dalam memberikan informasi, memfasilitasi kebutuhan pelayanan kesehatan, memfasilitasi untuk membuat keputusan, memberikan dukungan psikologis, membantu untuk mencarikan bantuan, hingga identifikasi dan mengembangkan community support.
“Dengan dukungan Patient Navigator, diharapkan pasien dapat meningkatkan kesiapan emosional dan informasi terkait pengobatan dan setelah pengobatan, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap keberhasilan terapi, serta kepuasan terhadap pelayanan dan pengobatan, sehingga pasien lebih percaya diri dan memiliki harapan dengan adanya dukungan sosial,” ujar Prof. Soehartati.
Kerentanan Pasien Terdiagnosa Kanker
Pasien yang terdiagnosa kanker menjadi lebih rentan dari biasanya, disebabkan oleh pemicu stress yang mengubah kehidupannya. Faktor-faktor pemicu stress seorang pasien kanker meliputi diantaranya perubahan pada dinamika keluarga; batasan-batasan asupan makanan, waktu dan fungsional; hambatan keuangan, perubahan dalam pekerjaan, hubungan dengan anak buah, perubahan peran, perubahan pada fungsi seksual, dampak obat-obatan, hingga bayangan akan kematian.
“Pemicu kerentanan menjadikan pasien cenderung lebih pasif, sangat tergantung, oversensitif, menjadi manja, dan bahkan kerap bersedih,” jelas Yohana Domikus, M.Si, Psikolog, dalam paparannya tentang Konseling Pendampingan Pasien Kanker.
Lebih lanjut Yohana menjelaskan, “Tantangan ini akan menjadi lebih ringan jika didukung oleh lingkungan yang membantu dari kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang dapat dilakukan oleh Patient Navigator, dan pengobatan oleh Tim Kesehatan.”
Alia Fathiyah