5 Tips untuk Menjadi Patient Navigator

bulan peduli kanker payudara

Keberadaan Patient Navigator yang telah berpengalaman dalam penanganan kanker, sangat penting dalam mencapai misi untuk memastikan akses perawatan kanker yang layak dan tepat waktu bagi pasien kanker payudara. Layanan Patient Navigation menjadi strategi penting dalam memajukan akses pasien terhadap perawatan kanker payudara yang berkelanjutan, mulai dari skrining, deteksi, diagnosis, perawatan dan seterusnya, termasuk bagi pasien HR positif, HER2 negatif yang merupakan kasus kanker payudara tertinggi di dunia.

Bulan Peduli Kanke Payudara, Pentingnya Peran Patient Navigator

Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) menjelaskan bahwa peran seorang Patient Navigator sangatlah sentral dalam memfasilitasi hubungan dengan pasien, komunitas dari berbagai lingkungan yang relevan, maupun dengan Tim Kesehatan.

Patient Navigator berperan dalam memberikan informasi, memfasilitasi kebutuhan pelayanan kesehatan, memfasilitasi untuk membuat keputusan, memberikan dukungan psikologis, membantu untuk mencarikan bantuan, hingga identifikasi dan mengembangkan community support.

“Dengan dukungan Patient Navigator, diharapkan pasien dapat meningkatkan kesiapan emosional dan informasi terkait pengobatan dan setelah pengobatan, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap keberhasilan terapi, serta kepuasan terhadap pelayanan dan pengobatan, sehingga pasien lebih percaya diri dan memiliki harapan dengan adanya dukungan sosial,” ujar Prof. Soehartati.

Baca:
– 8 Faktor Penyebab Kanker Payudara
– Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara Metastasis Subtipe HR-Positif, HER-2 Negatif
– CISC Bantu Pasien Kanker Payudara Memilih Terapi Sesuai Stadium
– Bawang Putih dan Bombay Mampu Tekan Sel Kanker Payudara
– Peran Penting Caregiver dalam Proses Pengobatan dan Psikososial bagi Pasien Kanker Payudara Metastis

Dalam pelatihan Patient Navigation diberikan sejumlah tips sebagai Patient Navigator.

  1. Memahami dan berempati terhadap pasien serta menjadi pendengar yang aktif.
  2. Mengajak patient group agar dapat saling mendukung.
  3. Memotivasi dan membantu pasien dalam merencanakan pengobatan yang benar sesuai saran dokter.
  4. Memberi masukan perencanaan pembiayaan pengobatan seperti syarat dan administrasi BPJS.
  5. Mendukung dan memberi masukan ke caregiver (keluarga) dalam membantu aktivitas sehari-hari pasien. Keenam, memiliki kemampuan komunikasi yang baik seperti berkomunikasi dengan layanan kesehatan.

    Alia Fathiyah

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment