Gerakan Alumni Sekolah di Bandung, Sediakan APD untuk Lawan Covid-19

GETPOST.ID, Bandung- Sejak diumumkannya kasus pertama PDP (pasien dalam pengawasan) yang terpapar oleh virus covid-19 di Indonesia, trend ODP (orang dalam pemantauan) cenderung meningkat, bahkan termasuk dalam kategori peningkatan tajam. Hal ini menjadikan para pejuang di garda depan seperti paramedis dan medis mulai kewalahan. Utamanya rentan akan kebutuhan APD (alat pelindung diri), Face Shield, Masker dan banyak lagi tingkat kebutuhan yang tiba-tiba sangat urgent dan langka di pasaran.

Hal tersebut memacu berbagai kalangan masyarakat dalam menyikapi kondisi yang terjadi di lingkungan kita saat ini. Salah satu gerakan yang diusung oleh alumni SMPN9 Bandung angkatan 90 misalnya, dari yang sebelumnya hanya berfokus untuk mensupport melalui sumbangan dalam bentuk luch box bagi petugas di RS, kini telah memproduksi face shield secara mandiri, yang pada awal Maret sudah langka di pasaran.

Husni Thamrin salah satu alumni SMPN9 Bandung berinisiatif untuk membantu para dokter dan jajarannya dalam menangani pandemik yang sedang terjadi. Dengan support dari anggota alumni lainnya dia berhasil memproduksi dan dapat mendistribusikan secara langsung kepada pihak RS yang membutuhkan salah satunya RSIA Melinda Bandung. Bentuk bantuan tidak hanya sampai disitu, angkatan ini pun mengupayakan pengadaan sembako bagi para pekerja atau pengusaha kalangan kecil dalam menghadapi situai yang secara global terdampak termasuk didalamnya dampak secara ekonomi.

“Bagi saya saat itu adalah berusaha memenuhi permintaan untuk pengadaan face shield bagi para dokter atau perawat yang bertugas di Rumah Sakit, karena memang kebutuhan ini salah satu yang jadi modal kerja mereka dalam mengatasi pasien baik sebagai suspect ataupun yang confirm terpapar,” ujar Husni.

“Kami sangat terbantu dengan adanya hal seperti yang bapak Husni lakukan atas nama alumni SMPN 9 Bandung, kepada masyarakat bantuan sekecil apapun kita sangat hargai dan terimakasih atas support kepada kami untuk melawan pandemik ini.” ujar dokter Wanda Prima selaku direktur RSIA Melinda Bandung.

Lain halnya dengan gerakan yang dilakukan oleh Alumni SMAN 3 Bandung, mereka menginisiasi kolaborasi alumni angkatan 89, 93, 94, 95, 96, 97, K-Tilu Foundation, Alumni ITB angkatan 93 & 95, IKA FK UNPAD, Komunitas G-10 Hands (Alumni Farmasi ITB), dan Komunitas Brotherwood. Kolaborasi yang dinamakan “BERSAMA MELAWAN COVID-19” ini bersama-sama menciptakan lini produksi APD Mandiri, menggalang dana bersama dan mendistribusikan bantuan lewat para Dokter yg banyak berada di dalam kolaborasi ini.

Hari Budiarto, Ketua Yayasan K-Tilu Foundation berkomentar “Kolaborasi ini secara nyata memberikan tambahan kekuatan, baik dari sisi materiil maupun non materiil. Tantangan utamanya adalah bagaimana menjaga kolaborasi ini dapat secara konsisten mengisi kesenjangan kebutuhan dan ketersediaan APD di Jawa Barat sampai bantuan APD dari pemerintah tersalurkan.”

“Ketika setiap komunitas belum berkolaborasi, seringkali mendapatkan kendala ketika mau memproduksi atau membeli APD. Apalagi kalau melihat kebutuhan lapangan yang sangat besar. Sejak bergabung, kita makin percaya diri untuk memenuhi target kebutuhan APD yang ditentukan oleh Group Perencanaan Distribusi”, ujar Danny Dangkua sebagai koordinator Group Penggalangan Dana dan Pengadaan.

NAYLA A

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *