Menteri Teten: Muffest 2020 Bantu Pertumbuhan Ekonomi Nasional

muffest 2020

GETPOST.ID, Jakarta- Pagelaran fashion show yang menampilkan ragam fashion modest dan muslim, persembahan Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo, Muslim Fashion Festival 2020 (MUFFEST), telah resmi dibuka Kamis 20 Februari 2020.

MUFFEST 2020 dilaksanakan selama empat hari mulai 20 – 23 Februari 2020 di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema “Fashionable People for Sustainable Planet”.

Baca:
Muslim Fashion Festival 2020 Hadirkan Influencer asal New York

Tema ini ingin menekankan pada kiprah para desainer untuk semakin peduli pada fashion yang yang ramah lingkungan. Walaupun hal tersebut tidak mudah karena masih banyak produk yang berbahan kimia, namun para desainer terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Acara ini menghadirkan 117 desainer ternama tanah air, 400 exhibitors serta diramaikan dengan ragam acara pendukung seperti talkshow, seminar, exhibition retail (B2C) dan lain-lain.

MUFFEST dibuka resmi oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, didampingi oleh Josua Puji Mulia Simanjuntak selaku Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gati Wibawaningsih selaku Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Ali Charisma selaku National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Hendra Noor Saleh selaku Presiden Direktur Dyandra Promosindo, dan perwakilan sponsor MUFFEST 2020.

Dalam sambutannya, Teten mengatakan bahwa MUFFEST merupakan langkah nyata dari penyelenggara dan industri fashion muslim untuk menjadi Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia. Indonesia juga memiliki pelaku produk muslim yang potensial dan masih bisa dikembangkan lagi.

Ia menyatakan industri fashion muslim merupakan bagian dari sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang memiliki kinerja yang cukup baik bagi perekonomian nasional. Pada 2019, nilai ekspor produk TPT nasional mencapai US$12,9 miliar.

“Laporan The State Global Islamic Economy menyatakan konsumsi fashion muslim dunia saat ini mencapai US$ 270 miliar atau setara Rp 3.830 triliun. Di Indonesia, konsumsi fahion muslim mencapai US$20 miliar dengan pertumbuhan industri mencapai sekitar 18% per tahun,” ujar Teten.

Mengutip laporan tersebut, ia mengatakan lembaga tersebut juga memproyeksi konsumsi busana muslim akan terus meningkat dengan laju pertumbuhan lima persen setiap tahunnya. Dengan begitu, konsumsi busana muslim dunia diperkirakan mencapai US$ 361 miliar pada 2023. “Pelaku fashion harus memanfaatkan potensi ini agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk muslim, tetapi juga sebagai produsen,” tegas Teten.

Sementara itu, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma, dalam sambutan pembukanya kembali menegaskan peran industri fashion melalui MUFFEST sebagai medium untuk melakukan kampanye ramah lingkungan. “Semakin hari semakin banyak desainer yang membatasi atau mengurangi sampah hasil industri seperti kain sisa, sampah pewarnaan bahan, dan lain-lain. Hal ini merupakan komitmen para pelaku industri untuk semakin ramah lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” terang Ali.

Acara pembukaan kali ini juga diramaikan dengan fashion dari beberapa desainer yang ambil bagian pada MUFFEST 2020 seperti Olivia Soesanto, Dyah Ayu Wulansari, Cut Eriva, Aji Suropati, Aninda Nazmi, Ray Anjas, Lania Rakhmawati, dan lain-lain. Gelaran fashion show perdana ini sukses menyita perhatian para pengunjung yang memadati ruangan acara pembukaan.

ALIA F

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment