GETPOST.ID, Jakarta- Peluang bisnis di berbagai sektor semakin banyak bermunculan. Salah satunya adalah di bidang kecantikan yaitu produk kosmetik. Menurut survey, bisnis di bidang kosmetik selalu terus ada peminatnya. Menurut Iaporan dari beauty Market Survey (BMS) dari Nielsen dan Euro Monitor, nilai industri kosmetik di Indonesia mencapai Rp 36 triliun. Dan produk skin care menyumbang cukup besar sekitar 31,7% di tahun 2018.
Baca: EverShine, Skincare dari Daun Kelor untuk Kulit Sensitif
Dari data Kementerian Perindustrian,bahwa pada tahun lalu pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Kemudian meningkat lagi sebanyak 9 persen menjadi 29 persen di tahun 2019. Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak, perusahaan maklon merupakan salah satu industri jasa yang memproduksi suatu barang tertentu yang sebagian atau seluruh proses pengerjaannnya dilakukan pihak pemberi jasa dan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa.
Baca: Innertrue, Skincare yang Bisa Beradaptasi dengan Kondisi Tubuh dan Lingkungan
Inilah yang digarap serius maklon kosmetik PT Adev Natural Indonesia sejak 2007. Adev, lewat Komisaris Utama PT Adev Natural Indonesia, Prof Dr IR Eriza Hambali MSi mengatakan hanya dengan uang Rp 20 juta, sudah bisa menjadi seorang beautypreneur dengan memiliki sekitar 1000-2000 pieces produk yang siap dijual.
Biaya Rp 20 juta sudah termasuk proses pengembangan formula, produksi, desain kemasan, pengurusan legalitas hingga pengiriman barang kepada konsumen. Adev telah menangani 200 merek maklon kosmetik. Di mana 80 persen di antaranya masih didominasi penjualan produk sabun transparan sebagai pendorong pertumbuhan omset Adev.
Menurut Eriza, dengan mengalih produksi produknya ke Adev, para milenial yang ingin menggeluti bisnis ini, misalnya, diuntungkan karena tidak perlu membangun pabrik sendiri, tidak perlu merekrut dan mengurusi karyawan atau SDM, efisien dalam biaya, tidak perlu repot mengurusi kelegalan produk, tidak perlu turun tangan langsung dalam proses produksi dan dapat fokus dalam menyusun strategi pemasaran produk.
Baca: Maska, Produk Kecantikan Berbahan Alami untuk Wanita Aktif
“Kami awalnya membuat sabun transparan. Terinspirasi setelah saya melihat di Dubai, penjualan produk ini tinggi,” ujarnya di Saung Pak Ewok Bogor dalam rangka temu media dan influencer memperkenalkan Adev Sabtu, 26 Oktober 2019 .
Eriza mengatakan semakin berkembangnya dunia media sosial, penjualan serta peluang bisnis tersebut semakin tinggi permintaanya. “Permintaan membuatkan atau alih produksi dan markloan belakangan makin berkembang, dengan dukungan media sosial banyak beauty influencer ingin memiliki merek kosmetik atau perawatan kulit sendiri,” ujarnya.
Alia. F
Very interesting topic, thank you for putting up.Raise blog range